Ini bukan permainan terbaik kami, namun kami melakukannya."
Berlin (ANTARA News) - Nasib buruk berkepanjangan akhirnya mampu diakhiri klub sepak bola Borussia Dortmund dengan menjuarai Piala Jerman, meraih kemenangan 2-1 atas Eintracht Frankfurt pada Sabtu waktu setempat (Minggu WIB), setelah kalah pada tiga final sebelumnya.

Gol-gol dari Ousmane Dembele dan pencetak gol terbanyak Liga Jerman Pierre-Emerick Aubameyang, yang dikait-kaitkan dengan kepindahan dari klub Lembah Ruhr itu dalam waktu dekat, mewarnai hasil manis Dortmund. (Baca juga: Sementara Dortmund bidik Piala Jerman, Aubameyang tengok pintu keluar)

Di Liga Utama Jerman (Bundesliga), Dortmund musim ini di peringkat ketiga. Namun, Piala Jerman pertama mereka sejak pada 2012 menandai keberadaannya di kancah domestik. (Baca juga: Dortmund juara Piala Jerman usai tundukkan Frankfurt 2-1)

Kemenangan ini melengkapi kebangkitan luar biasa bagi Dortmund, yang musim tanding 2016--2017 sempat diguncang insiden penyerangan bom terhadap bus tim pada April 2017, sehingga melukai bek Mar Bartra dan mengejutkan pemain lainnya maupun ofisial klub.

Namun, pelatih Thomas Tuchel menjaga motivasi dan rasa lapar gelar timnya sampai asa terakhir. (Baca juga: Dortmund empat kali juara Piala Jerman)

"Saya merasa kosong, kosong sepenuhnya sekarang," kata Tuchel, yang masa depannya masih belum jelas setelah sempat terlibat perselisihan dengan sejumlah petinggi klub Dortmund.

Ia menimpali, "Ini merupakan bagian keras dari suatu pekerjaan. Ini bukan permainan terbaik kami, namun kami melakukannya."

"Setelah apa yang terjadi untuk mampu mengatasi rintangan-rintangan secara konsisten dan kemudian sampai kemari dan memenanginya merupakan sesuatu yang sangat istimewa bagi kami," ucapnya, terkait serangan bom ke tim Dortmund.

Selain itu, ia berkomentar bahwa tetap ingin bertahan di Dortmund.

"Ya, tentu saja saya ingin bertahan," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017