Kudus (ANTARA News) - Djarum Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengembangkan sebuah pusat belajar guru di Kudus untuk meningkatkan kualitas guru.

"Kegiatan tersebut juga melibatkan Putera Sampoerna Foundation - School Development Outreach (PSF-SDO)," kata Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation Felida Hanitio saat menyampaikan sambutan peresmian di SMP Negeri 3 Kudus, Senin.

Menurut dia, pengembangan kualitas pendidikan merupakan kunci kemajuan pendidikan di Indonesia.

Dalam pembelajaran siswa, kata dia, guru masa kini memiliki peran strategis, yakni sebagai fasilitator, pembina, pemberi inspirasi, pengawas dan evaluator yang dapat membimbing dan mengarahkan siswa didiknya dalam membangun pengetahuan, cara berpikir dan karakter yang baik.

Oleh karena itu, kata dia, guru selayaknya memperoleh dukungan penuh untuk memperbarui dan meningkatkan pengetahuannya sesuai perkembangan masa depan.

Ia memastikan, pusat belajar guru ini merupakan yang pertama di Jateng, sehingga guru di Kudus yang ditunjuk sebagai guru inti dan pengelola untuk mengikuti serangkaian kegiatan lokakarya.

"Kami berharap, komitmen para guru untuk belajar, berkembang dan meningkatkan kemampuan mengajarnya," ujarnya.

Setidaknya, lanjut dia, guru mendapatkan pembelajaran terkini sekaligus menyesuaikan era sekarang.

Head of Implementations PSF-SDO Bambang Irianto mengungkapkan, program pusat belajar guru dirancang untuk dapat berlangsung berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat secara optimal kepada komunitas guru di Kabupaten Kudus.

Oleh karena itu, lanjut dia, tata kelola pusat belajar dirancang sedemikian rupa, sehingga operasional pusat belajar guru tidak membebani APBD.

"Beberapa tahun mendatang tentunya dapat menjadi sebuah program mandiri," ujarnya.

Ia mengatakan, pusat belajar guru ini nantinya akan dibuka untuk seluruh komunitas guru di Kudus, di antaranya Ikatan Guru TK Indonesia, Kelompok Kerja Guru, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran.

Sehingga, dia berharap, sebanyak 70 guru inti dan pengelola pusat belajar guru ini dapat membangun dan memberikan manfaat luas untuk 14.000 guru dari 1.126 sekolah yang tersebar di Kabupaten Kudus.

Dari 70 guru tersebut, meliputi guru TK sebanyak delapan orang, guru SD sebanyak 16 orang, guru SMP sebanyak 19 orang, guru SMA sebanyak 17 orang dan guru SMK sebanyak 10 orang.

Ia berharap, tahun kedua sudah tersedia infrastrukturnya, karena untuk tahun pertama telah dipersiapkan sumber daya manusianya.

Selain itu, kata dia, para guru yang ditunjuk sebagai guru inti dan pengelola juga perlu diusulkan mendapatkan surat kebuputusan dari kepala daerah, baik kabupaten maupun provinsi.

Biaya untuk membangun gedung pusat kegiatan guru sebagai tempat pelatihan para guru guna meningkatkan kualitas mengajar mereka sendiri dibutuhkan anggaran hingga Rp10,5 miliar.

Dana sebesar itu, untuk kegiatan fisik bangunan bakal menghabiskan dana sebesar Rp6,5 miliar, sedangkan sarana dan prasarananya membutuhkan anggaran hingga Rp4 miliar.

Rencananya, biaya pembangunan bangunan tersebut terdiri dari dua lantai serta dilengkapi taman serta tempat parkir yang luas akan ditanggung oleh Djarum Foundation.

Adapun lokasinya, akan menempati tiga rumah dinas guru serta SD 3 dan SD 4 Mlatinorowito, Kecamatan Kota.

Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017