Jakarta (ANTARA News) - Pendidikan integrasi taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Indonesia dapat membangun kebersamaan TNI-Kepolisian Indonesia, sehingga ke depan akan mampu melaksanakan tugas demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia, kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"TNI dan Polri sebagai alat pertahanan dan keamanan harus dilandasi dengan semangat kebersamaan, kekompakan, rasa setiakawan, senasib dan seperjuangan," kata dia, saat memimpin upacara wisuda 717 Taruna-Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

Siaran pers yang diterima di Jakarta, Nurmatyo menjelaskan, tujuan pendidikan integrasi taruna Akademi TNI dan Kepolisian Indonesia, di antaranya untuk membentuk calon prajurit taruna Akademi TNI yang menjiwai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta calon bhayangkara taruna Akademi Kepolisian yang menjiwai Tribrata dan Catur Prasetya.

Turut mendampingi Nurmantyo, Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahtanjo, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Taufiqoerrohman, dan Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin.

"Semangat integrasi keprajuritan dan Bhayangkara memiliki pengetahuan dan keterampilan profesi yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki kesemaptaan jasmani untuk dapat mengikuti pendidikan selanjutnya di Akademi Angkatan Matra masing-masing," ujar dia.

Menurut dia, tantangan tugas TNI dan Kepolisian Indonesia ke depan semakin berat dan kompleks. Dihadapkan dengan kondisi global, regional maupun Nasional menuntut kewaspadaan dan kesiapan yang optimal guna membentuk postur kekuatan pertahanan dan keamanan negara yang andal.

"Untuk itu, waspadai bentuk-bentuk upaya memecah belah soliditas TNI dan Polri," katanya.

Dia juga menuturkan bahwa, TNI dan Kepolisian Indonesia harus mampu membangun kredibilitas dan integrasi dalam mengawal keutuhan bangsa. Dengan kekompakan serta sinergitas TNI dan Pori, maka berbagai persoalan bangsa terhadap NKRI akan dapat teratasi dengan baik.

"TNI dan Polri harus mampu menjaga keselamatan bangsa dan negara ini. Oleh karenanya, TNI dan Polri harus bersikap netral serta berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan," kata Nurmantyo.

Upacara wisuda taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, dimeriahkan dengan berbagai demontrasi yang menarik seperti kolone senapan, atraksi bongkar pasang senjata, kemampuan bela diri militer dan senam balok. Para Taruna-Taruni mampu memukau perhatian para penonton yang hadir.

Adapun 717 taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian yang dilantik, terdiri dari 230 taruna Akademi Militer 230 (18 perempuan), 105 taruna Akademi TNI AL (11 perempuan), 100 taruna Akademi TNI AU (10 perempuan) serta 282 taruna Akademi Kepolisian 282 (35 perempuan).

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017