Solo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berpesan agar Batik Danar Hadi yang merayakan hari jadinya ke-50 dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.

"Selamat kepada keluarga besar Danar Hadi atas perayaan 50 tahun Danar Hadi, semoga dengan ulang tahun ini semakin memperkuat kecintaan kita kepada batik dan agar dapat menginspirasi generasi muda untuk mengembangkan batik sebagi kekayaan bangsa Indonesia," kata Presiden Joko Widodo di Museum Danar Hadi Solo, Sabtu malam.

Danar Hadi adalah merek batik dari Solo yang didirikan oleh pasangan Santosa Doellah dan Danarsih pada 1976.

"Selamat ulang tahun kepada Bapak Haji Santosa Doellah ke-76 karena beliau tanggal 7 Desember kemarin berulang tahun ke-76, tapi saya tidak diundang dan juga tidak diberi kuenya," kata Presiden sambil berkelakar.

Menurut Presiden, batik sudah menjadi ikon Indonesia di mata dunia, apalagi sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.

"Danar Hadi adalah salah satu pejuang batik sehingga batik punya nama harum di mana-mana. Kalau tidak percaya, tanyakan ke orang-orang di luar Solo dan di luar Jawa, kalau ingat Danar Hadi pasti ingatnya batik, kalau tidak percaya silakan dicek," kata Presiden.

Danar Hadi pun menurut Presiden menjadi ikon usaha Indonesia sekaligus ikon ekonomi kreatif dan pelestarian di Indonesia.

"Museum Danar Hadi juga selain memproduksi batik juga menyediakn pengalaman membatik sehingga jiwanya lebih terasa bagi banyak orang dan memang zaman sekarang, banyak orang mencari `experience` seperti itu," ungkap Presiden.

Danar Hadi pun meluncurkan buku 50 tahun Danar Hadi yang diberikan langsung oleh Santosa Doellah kepada Presiden pada perayaan tersebut.

"Juga buku yang diberikan ke saya tadi saya ingin dan tidak sabar membacanya karena membaca buku itu berarti membaca sejarah Danar Hadi yang berarti turut membaca sejarah batik Indonesia. Saya berharap setiap lembar buku ini tidak hanya jadi sumber pendidikan bagi pembacanya tapi turut menjadi sumber inspirasi bagi generasi-generasi ekonomi kreatif Indonesia," kata Presiden.

Dalam perayaan itu, juga dibawakan tari Bedhaya Tumaruntun yang memiliki makna berkelanjutan dalam pewarisan kebudayaan kepada genarasi penerus. Tarian itu dibawakan oleh sembilan 9 orang penari perempuan yang memakai busana dodot dengan motif tumaruntun (lereng besar hingga kecil) diiringi musik gamelan.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017