Subang (ANTARA News) - Puluhan korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan bus pariwisata di turunan Cicenang atau Tanjakan Emen, Ciater, Kabupaten Subang, Jabar, dibawa ke Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu.

Puluhan mobil ambulance diturunkan untuk membawa puluhan korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata Premium Passion bernomor F-7959-AA yang membawa rombongan koperasi simpan pinjam Permata, Ciputat.

Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni menyatakan peristiwa kecelakaan bus pariwisata yang terjadi pada Sabtu (10/2) di jalan raya Subang-Bandung, Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Subang, mengakibatkan 27 orang meninggal.

"Korban meninggal dunia seluruhnya sudah dibawa oleh keluarga korban," katanya.

Sebanyak 27 korban kecelakaan bus pariwisata itu di antaranya Minah Rahayu (46), Aminah (44), Munih (57), Nasia (56), Sri Rohayati (49), Liliana (48), Mimin Mintarsih (44), Martiningsih (35), Yanuati (60), Atifah Siameti (10), Julaeha (58), serta Sopiah (63).

Korban lainnya, Sri Widodo (63), Sugiati (55), Oktika, Siti Mulyamah, Teti Sumiati (48), Hasanah (46), Juminten (60), Siti Payung Alam (39), Sri Sulastri (60), Elida (64), Paikem (64), Rusminah (50), Jono (56), Ari Lestari (42) serta Agus Waluyo (diduga pengendara sepeda motor), warga Cilamaya Wetan, Karawang.

Untuk 26 korban meninggal dunia merupakan penumpang bus pariwisata yang tercatat sebagai warga Ciputat Timur dan Ciledug Kota, Tangerang Selatan.

Pada Sabtu (10/2), bus pariwisata Premium Passion bernopol F-7959-AA mengalami kecelakaan di jalan raya Subang-Bandung, di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Subang.

Rombongan dari Ciputat itu melintas di jalan raya Subang-Bandung setelah berwisata dari Gunung Tangkuban Perahu.

Saat akan pulang melalui Subang, tepatnya di Tanjakan Emen, bus oleng dan menabrak sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terguling.

Sebanyak 27 orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan itu, termasuk pengendara motor yang tertabrak bus nahas tersebut.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018