Kalian jangan percaya survei-survei itu. Kami memiliki optimisme dan semangat yang tinggi untuk lolos...
Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) tidak peduli dengan hasil survei beberapa lembaga yang menunjukkan kecenderungan hasil negatif perolehan suara partai dalam pemilihan umum, dan tetap yakini partainya bisa lolos ambang batas parlemen empat persen.

"Kalian jangan percaya survei-survei itu. Kami memiliki optimisme dan semangat yang tinggi untuk lolos ambang batas parlemen," kata Oesman di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan optimisme itu sangat berdasar karena semua mesin partai dan para kader sudah sejak lama bergerak untuk menggalang dukungan konstituen di semua tingkatan.

Kehadiran banyak anggota legislatif ke Rapat Kerja Nasional Partai Hanura pada 8-9 Mei, menurut dia, juga menunjukkan soliditas internal dalam menghadapi Pemilu 2019.

"Dalam Rakernas ada 1.040 anggota DPRD tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota hadir. Itu belum pernah terjadi selama ini," ujarnya.

Sementara Ketua DPP Partai Hanura Arief Suditomo mengatakan alat pemenangan pemilu ada banyak dan tolok ukurnya bukan hasil survei saja. Partai-partai yang menurut survei kinerjanya positif, ia melanjutkan, belum tentu memenangi pemilu.

"Ada hal yang lebih bisa dilakukan dari sekedar survei untuk memenangi pemilu. Misalnya saya berjuang secara mandiri untuk hal yang saya yakini," ujarnya.

Survei LSI Denny JA menempatkan partai dengan perolehan suara di atas 10 persen dalam survei seperti PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra dalam Divisi Utama.

Partai dengan perolehan suara lebih rendah masuk Divisi Menengah, Divisi Bawah dan Divisi Nol Koma. Partai Hanura, bersama dengan PBB, PSI, PKPI, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, masuk dalam kriteria paling bawah, Divisi Nol Koma, menurut survei 28 April hingga 5 Mei 2018 yang melibatkan 1.200 responden itu.

Baca juga:
PDIP, Golkar, Gerindra masuk Divisi Utama partai menurut survei
Rakernas Hanura deklarasikan cawapres pendamping Jokowi

 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018