Cirebon (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan alat konferter kit yang mengubah dari bahan bakar minyak jenis solar, premium diganti gas bisa menghemat pengeluaran 65 persen.

"Alat ini adalah konferter kit dari bbm ke gas, karena bisa memghemat sampai 65 persen pengeluaran bagi yang menggunakan alat ini," kata Nasir di Cirebon, Jabar, Jumat.

Dia mencontohkan ketika nelayan yang biasa menggunakan premium atau solar pengeluarannya itu 100 persen, maka dengan alat ini bisa menghemat sampai 65 persen.

Koferter kit kata Nasir, sudah bisa diaplikasikan di mesin traktor, serta juga untuk mesin perahu nelayan yang ukurannya kecil.

"Kalau ini bisa digunakan, maka keuntungan nelayan maupun yang lainnya cukup besar, karena mereka hanya mengeluarkan biaya 35 persen saja," ujarnya.

Nasir melanjutkan alat konferter kit sudah lolos uji atau SNI serta sudah aman untuk dipakai oleh masyarakat, sehingga tugas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sudah selesai.

"Maka ini yang menjadi sangat penting dan tugas Kemristekdikti sudah selesai," katanya.

Nasir mengatakan ketika konferter kit bisa digunakan, tentunya bisa menekan kebutuhan minyak dan impor minyak bisa ditekan.

Karena konferter kit ini memanfaatkan bahan bakar gas yang memang saat ini masih banyak di dalam negeri. "Gas ini yang harus dimanfaatkan dan ini solusi, karena ketika bisa dilakukan, maka bisa menghemat subsidi negara untuk minyak," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018