Sleman (ANTARA News) - Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah kembali meletus freatik pada Kamis dinihari sekitar 02.56 WIB, sejumlah warga kelompok rentan bertahan di barak pengungsian.

"Masih ada sejumlah warga kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia) dan balita yang tetap bertahan di barak pengungsian sejak beberapa hari terakhir hingga hari ini," kata Kepala Bidang Kedarurtan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Kamis.

Menurut dia, warga kelompok rentan tersebut diungsikan di barak-barak pengungsian seperti di Balai Desa dan rumah kepala dusun yang masuk pada jarak aman.

"Ada yang di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan dan beberapa titik lainnya. Saat ini kebutuhjan logistik para pengungsi ini masih tercukupi," katanya.

Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah kembali meletus freatik pada Kamis dinihari sekitar 02.56 WIB, letusan tersebut tercatat amplitudo max 60mm, tinggi kolom 6000 meter, arah Barat dengan durasi empat menit.

"Letusan terdengar dari semua pos pengamatan Gunung Merapi," katanya.

Merapi saat ini tampak tertutup kabut

"Informasi status aktifitas Gunung Merapi dari BPPTKG Yogyakarta pada saat ini masih waspada," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap beraktifitas seperti biasa serta meningkatkan kewaspadaan.

"Gunakan alat pelindung diri (APD) apabila beraktifitas di luar rumah berupa masker, kacamata, jaket, penutup kepala dan alas kaki, dan ikuti arahan petugas yang ada di lapangan bila terjadi situasi darurat, berhati-hati dalam berkendara dan utamakan tertib lalu lintas," katanya.

Ia juga nengimbau masyarakat untuk mencermati berita dan informasi yang beredar, kenali teliti dan cermati info, sumber, waktu dan captionnya.

"Ikuti perkembangan aktifitas Gunung Merapi melalui info resmi dari Twitter : @BPPTKG, @StaklimJogja @pusdalopssleman, facebook : Pusdalops Bpbd Kabupaten Sleman dan Instagram : pusdalopssleman," katanya.

Baca juga: BPPTKG: Perilaku Merapi hampir sama pascaletusan 1872

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018