Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan para santri di Pondok Pesantren Budi Mulia, Yogyakarta untuk menghadapi dunia politik maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Tapi, sayangnya banyak juga kita yang memakai politik tidak mau tahu, menurut saja, ikut saja, terserah saja.  Kalau ingin nilai Islam masuk mewarnai bangsa, ya upayakan secara riil dengan sungguh-sungguh, rebut dengan cara yang demokratis dan baik sesuai ajaran Islam," kata Zulkifli dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara diwadahi dalam demokrasi Pancasila, dia menyarankan untuk menggunakan pendapat Buya Hamka untuk menghindari "politik gincu tapi pakai politik garam, bukan cuma warna tapi rasa".

Jika menggunakan politik "tidak mau tahu", akibatnya akan muncul oknum penguasa yang korup, menghalalkan segala cara dan pada akhirnya akan muncul kesengsaraan rakyat, ketidakdilan, kesenjangan dan gaduh.

Padahal, demokrasi Pancasila seharusnya menghasilkan kesetaraan, keadilan dan harmoni yang sesuai nilai-nilai Islam.

Dia berharap seluruh umat Islam Indonesia memaksimalkan kekuatan Islam dan dikonversikan menjadi kekuatan politik, kekuatan ekonomi serta mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam negara yang berdemokrasi Pancasila.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018