Bantul (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui tim SAR terus mengimbau wisatawan pantai selatan daerah ini tidak mandi di laut antisipasi kecelakaan laut.

"Kalau imbauan kami itu tetap, teman-teman SAR tidak henti-hentinya dan bosan-bosannya selalu menyampaikan informasi kepada seluruh pengunjung pantai di Bantul agar tidak mandi atau bermain air ke tengah," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, imbauan kepada wisatawan agar tidak mandi di pantai terus diberikan dalam kondisi apapun, apalagi setelah adanya kejadian dua wisatawan terseret ombak di Pantai Parangtritis pada Minggu (1/7) sore.

Ia mengatakan, meski tim SAR pantai selalu menyampaikan imbauan, namun kadang-kadang pengunjung pantai menepi pada saat diberikan informasi, akan tetapi pada saat SAR beralih ke posisi lain wisatawan kembali bermain air.

"Ini yang masih perlu edukasi kepada seluruh pengunjung wisata pantai selatan, karena memang tipikal pantai selatan gelombangnya cukup tinggi dan banyak palung (jurang laut) yang lokasinya bergeser-geser," katanya.

Dwi Daryanto mengatakan, karakteristik pantai selatan yang banyak palung itu tentu juga harus dipahami pengunjung pantai, dengan tidak bermain air atau mandi di sekitar palung yang biasanya sudah dipasangi papan tanda bahaya oleh SAR.

"Oleh sebab itu ke depan tentu saja ini akan jadi pelajaran kita terus menerus, sebab di 2017 kemarin itu nol kejadian kecelakaan laut, sama sekali tidak ada korban, makanya di 2018 ini berharap juga demikian," katanya.

Ia melanjutkan, tetapi Bantul merasa kecolongan ada dua wisatawan tenggelam di Pantai Parangtritis, sebab kejadian itu terjadi setelah libur Lebaran 2018 usai, sementara saat libur Lebaran meski kunjungan ke pantai melonjak tidak ada kecelakaan laut.

"Mudah-mudahan kejadian ini yang terakhir di 2018, sehingga kita akan meningkatkan kemampuan kita dan teman-teman SAR untuk menyelamatkan warga masyarakat yang berkunjung di pantai selatan," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018