Kota Palu memang paling banyak, dan korban paling banyak adalah disebabkan tsunami untuk di Kota Palu
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.763 korban jiwa yang terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah berdasarkan pembaruan data korban hingga Minggu, pukul 13.00 WIB.

"Dari 1.763 orang yang meninggal dunia, sebanyak 1.755 jenazah telah dimakamkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers "Update Tanggap Bencana Sulawesi Tengah" di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu. 

Sementara, berdasarkan data BNPB yang diperbarui pada Sabtu (6/10) pukul 13.00 wib sebanyak 1.649 korban meninggal dunia. 

"Sampai hari ini pukul 13.00 WIB jumlah korban jiwa terus bertambah karena memang tim SAR (pencarian dan penyelamatan) gabungan yang dikoordinir oleh Basarnas terdiri dari TNI, Polri, Kementerian ESDM, sukarelawan, bahkan masyarakat juga terus melakukan pencarian korban sehingga tercatat 1.763 orang meninggal dunia," katanya. 

Dari 1.763 orang meninggal itu, satu di antaranya adalah warga negara Korea Selatan dan dimakamkan oleh pihak keluarga.

Total korban jiwa itu terdiri atas 159 orang di Donggala, 1.519 orang di Kota Palu, 69 orang di Sigi, 15 orang di Paragi Moutong, dan satu orang di Pasangkayu, Sulbar.

Dari 1519 korban meninggal di Kota Palu, sebagian besar orang meninggal diterjang tsunami.

"Kota Palu memang paling banyak, dan korban paling banyak adalah disebabkan tsunami untuk di Kota Palu," katanya. 

Dia mengemukakan bahwa masih banyak korban di Kabupaten Sigi diperkirakan tertimbun dan belum ditemukan sampai saat ini.

Sutopo menjelaskan dari total 1.755 korban yang telah dimakamkan, sebanyak 753 jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Paboya dengan pemakaman secara massal. Kemudian, 35 dimakamkan secara massal di TPU Pantoloan.

Selanjutnya, pemakaman oleh pihak keluarga dilakukan bagi 923 jenazah. Selain itu, sebanyak 35 jenazah dimakamkan di Donggala, 8 jenazah di Biromaru, dan satu jenazah di Pasangkayu.

Selain korban meninggal, terdapat juga korban yang mengalami luka berat yakni sebanyak 2.632 orang dan sedang menerima perawatan di rumah sakit.

Hingga saat ini, korban hilang tercatat sebanyak 265 orang dan 152 korban tertimbun.

Pada Jumat (28/9) pukul 18.02.44 WITA, gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) mengguncang Donggala dan sebagian dari wilayah Sulawesi Tengah. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa tersebut dan terpantau terjadi tsunami di Mamuju setinggi enam centimeter dan pantai Palu dengan ketinggian 1,5 meter.

***4***

Baca juga: Pengungsi Lindu butuh tenda dan selimut
Baca juga: 1.500 teknisi pulihkan penerangan daerah bencana Sulteng

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018