Selain itu perlu juga dilakukan perbaharuan program studi agar sesuai dengan tantangan zaman.
Jakarta (ANTARA News)- Praktisi pendidikan dari Aku Pintar, Lutvianto Pebri Handoko, mengatakan program studi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus kekinian dan harus mampu menjawab tantangan zaman.
    
"Program studi di SMK harus diperbaharui dan sesuai dengan perkembangan zaman. Terutama prorgam studi yang sudah berumur lebih dari 10 tahun," ujar Lutvianto di Jakarta, Minggu.
   
Dia memberi contoh jurusan gamers dan data analitik sangat dibutuhkan oleh perusahaan, tapi program studi itu belum ada di SMK. Banyaknya pengangguran lulusan SMK dinilai karena tidak sinkronnya antara kebutuhan industri dan lulusan yang dihasilkan.
   
Generasi milenial juga banyak yang ingin menjadi selebgram (pesohor di media sosial Instagram) dan juga Youtubers.
   
"Program studi seperti itu tidak ditemukan di SMK maupun jenjang perkuliahan. Padahal profesi itu memang ada saat ini," terang dia.
   
Oleh karena itu, idealnya seorang anak ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus sudah mengetahui kemana minatnya.
   
Menurut dia, jangan sampai anak salah jalan atau salah ambil jurusan yang berakibat pada kehilangan minat pada saat sekolah.
    
Lutvianto menyebutkan sebanyak 87 persen pelajar di Indonesia acapkali merasa salah ambil jurusan, sehingga mendasari sering terjadinya berhenti dan pindah jurusan berkali-kali.
   
Ia sendiri termasuk salah seorang korban salah jurusan, yang mana saat kuliah dia mengambil jurusan teknik kimia, padahal minatnya bukan disitu.
  
"Untuk itu penting mengetahui minat anak sejak duduk di bangku SMP dan SMA, agar tidak salah jurusan. Selain itu perlu juga dilakukan perbaharuan program studi agar sesuai dengan tantangan zaman," papar dia lagi.*



Baca juga: Kemdikbud sebut pembelajaran di SMK dilengkapi simulasi digital

Baca juga: Mendikbud : Jangan Sampai SMK Hasilkan Lulusan "Kodian"




 


 

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018