saat ini Indonesia sedang menuju swasembada protein hewani
Jakarta (ANTARA News) -  Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) memaparkan peningkatkan kualitas sapi, melalui pengembangan sapi ras Belgian Blue telah mencapai 99 ekor kelahiran.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita pada pemaparan kinerja empat tahun terakhir di Jakarta, Senin, mengatakan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) melalui pengembangan sapi ras baru Belgian Blue bertujuan menghasilkan sapi-sapi berkualitas dari genetik ternak sapi.

"Sampai saat ini telah ada 99 ekor kelahiran sapi Belgian Blue yang berhasil dikembangbiakkan," kata Ketut Diarmita.

Ketut Diarmita menjelaskan 99 ekor kelahiran sapi Belgian Blue tersebut dikembangbiakkan dari hasil transfer embrio maupun inseminasi buatan (IB). Saat ini juga terhitung ada sebanyak 276 ekor sapi yang bunting.

Ada pun sapi ras Belgian Blue memiliki perototan besar yang beratnya bisa mencapai diatas 1,2 sampai 1,6 ton. Belgian Blue disebut bukan sapi biasa karena pertambahan bobot badannya yang tinggi, yakni per hari bisa mencapai 1,2 sampai 1,6 kilogram.

Kementan menargetkan kelahiran sebanyak 1.000 pedet (anak sapi) Belgian Blue pada 2019 mendatang, baik melalui inseminasi buatan, maupun transfer embrio.

Pada pemaparan kinerja empat tahun di sektor peternakan, Ketut Diarmita juga menegaskan sejumlah hal yang perlu mendapatkan perhatian.

Menurutnya, saat ini Indonesia sedang menuju swasembada protein hewani yang artinya, sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat berasal dari keanekaragaman ternak, tidak tergantung pada satu macam sumber protein saja.

"Untuk itulah, dilakukan penguatan peningkatan produksi. Produktivitas tidak hanya untuk sapi dan kerbau, namun kita juga mendorong bertumbuhkembangnya ternak lainnya, seperti kambing, domba, kelinci, unggas dan sapi perah," kata Ketut.

Baca juga: Empat pilar utama bikin Indonesia hebat ala Menperin

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018