Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintahannya ingin melakukan deradikalisasi pelaku teror ke jalan yang lurus.

"Deradikalisasi itu dari mereka sudah terpapar untuk mengembalikan ke jalan yang lurus karena itu caranya adalah apa yang menyebabkan dia radikal," kata Ma'ruf Amin di gedung Bidakara Jakarta, Kamis.

Ma'ruf Amin menyampaikan hal itu saat menanggapi jawaban calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mendapat pertanyaan soal terorisme.

"Kalau (menjadi radikal) karena paham keagamaan yang menyimpang maka yang didoktrinkan bagaimana meluruskan paham keadamaannya tapi kalau faktor ekonomi dan sosial maka pendekatannya adalah melalui pemberian lapangan kerja dan santunan yang bisa mengembalikan mereka ke jalan lurus," ungkap Ma'ruf.

Penyebab itulah yang harus kita kaji terus kenapa sesorang bisa menjadi radikal.

"Indonesia, negara kita harus kuat, tidak tergantung bangsa lain, dan angkatan perang kita harus kuat maka kami akan memperkuat polisi, intelijen kuat sehingga bisa mendeteksi sebelum terjadi terorisme, bukan menunggu," kata Prabowo.

Menurut Prabowo memang terorisme bukan salah siapa-siapa.

"Mungkin kesalahan banyak pemerintah sebelumnya, maka saya akan tingkatkan investasi untuk polisi, intelijen, angkatan bersenjata supaya kita bisa mendahului terorisme," tegas Prabowo.

Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 yang mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019