Dengan keberhasilan pelaksanaan demplot padi sehat bebas residu ini diharapkan petani dan kelompok tani kedepannya dapat mengembangkan padi yang aman terhadap lingkungan, aman konsumsi dan produksi yang tinggi,
Pontianak (ANTARA) - Produktivitas dari demplot padi sehat bebas residu yang dibudidayakan Kelompok Tani Nek Balo, Kelurahan Pajitan, Kota Singkawang berdasarkan dari ubinan yang dilakukan mencapai 3,96 ton per hektare.

“Dengan keberhasilan pelaksanaan demplot padi sehat bebas residu ini diharapkan petani dan kelompok tani kedepannya dapat mengembangkan padi yang aman terhadap lingkungan, aman konsumsi dan produksi yang tinggi,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTPTPH) Kalimatan Barat, Yuliana Yulinda saat panen raya di Singkawang, Selasa.

Ia menambahkan bahwa budidaya tanaman sehat sangat memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan demplot padi sehat. Menurutnya untuk budidaya tersebut diawali dari pengelolaan dan perencanaan agroekosistem, seperti pengolahan tanah, pemilihan benih, pengairan, pemupukan, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

“Kemudian pengamatan tanaman secara berkala juga merupakan tindakan yang harus dilakukan guna mengetahui adanya gelala serangan OPT lebih dini. Sehingga akan mempermudah dalam perencanaan dan tindakan pengendaliannya,” terang dia.

Ia melanjutkan penggunaan bahan biologis dimulai dari sebelum pengolahan tanah dengan cara diberikan asam humat sebagai pembenah tanah. Perendaman benih dengan agens hayati dapat mencegah berkembangnya OPT, yang dimungkinkan sudah terpapar oleh patogen tertentu yang terbawa melalui benih.

“Tindakan pencegahan dengan menggunakan bahan pengendali biologis dapat menjaga keseimbangan agroekosistem karena tidak mengancam keberadaan dan keberlangsungan kehidupan musuh alami. Sangat berbeda dengan penggunaan bahan pengendali kimia, yang dapat mematikan musuh alami dan menimbulkan pengaruh kurang baik terhadap tanaman,” jelas dia.

Menurutnya kekompakan dan kebersamaan anggota kelompok tani sangat diperlukan dalam melakukan pengendalian OPT. Karena salah satu kunci sukses pengendalian OPT adalah dilakukan secara bersama-sama dan meliputi areal yang seluas-luasnya.

Pada akhir-akhir ini telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia, salah satu metode pencegahan serangan OPT yaitu dengan menamam tanaman Refugia. Refugia adalah tumbuhan (baik tanaman maupun gulma) yang tumbuh di sekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami baik predator maupun parasit agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik.

“Bagi musuh alami, tanaman refugia ini memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai sumber nektar bagi musuh alami sebelum adanya populasi hama di pertanaman,” kata dia.
***3***

Pewarta: Dedi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019