Malam ini kita belum ada ceramah tarawih, karena rata-rata penceramah yang diundang biasanya puasa kedua dan ketiga baru ada jadwal mereka
Kendari (ANTARA) - Shalat tarawih pertama di sejumlah masjid di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilaksanakan warga Muslim daerah itu pada Minggu malam.

Di Masjid Alfalah Kelurahan Lepo-Lepo dan Masjid Al-Insani Kelurahan Wundudopi sudah ramai dikunjungi jamaah untuk melaksanakan shalat tarawih yang dilanjutkan dengan shalat witir.

Pengurus Masjid Al Insani yang juga imam masjid itu, Juli Ahmad, mengatakan pelaksanaan shalat tarawih tetap harus menunggu pengumuman resmi pemerintah.

Pada umumnya, jamaah yang datang ke tempat itu meyakini bahwa 1 Ramadhan tahun ini jatuh pada Senin (6/5) sehingga mereka memilih untuk berdiam diri, sambil menunggu pengumuman resmi pemerintah melalui Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Jakarta.

"Awalnya kami masih bingung atas penetapan 1 Ramadhan oleh pemerintah, hanya saja untuk mengantisipasi jangan sampai 1 Ramadhan terhitung besok (6/5) maka kami bersama keluarga shalat isya dan tarawih di masjid ini,” kata Sampara, warga Kompleks BTN Pepabri Lepo-Lepo Indah Kendari.

Pada umumnya, pelaksanaan shalat di sejumlah masjid masjid, termasuk Masjid Raya Al Kautsar Kota Kendari telah dihadiri ratusan warga yang berdomisili di Kelurahan Mandonga dan ada yang datang dari kecamatan lain.

"Malam ini kita belum ada ceramah tarawih, karena rata-rata penceramah yang diundang biasanya puasa kedua dan ketiga baru ada jadwal mereka," kata Juli Ahmad.

Bahkan, kata dia, pada pelaksanaan hari ketiga Ramadhan mendatang, akan ada penceramah dari Palestina yang akan memberi tausiah di Masjid Al-Insani yang didampingi seorang penerjemah dari orang Indonesia.

Hingga berita ini dibuat, suasana malam 1 Ramadhan di daerah itu, antara lain ditandai warga Muslim yang saling berkunjung dari rumah ke rumah dengan tujuan bersalaman dan saling bermaafan atas kesalahan maupun dosa yang mungkin pernah dilakukan selama setahun terakhir.
 

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019