Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pemudik yang menggunakan pesawat terbang mengaku memaksimalkan program promo dari berbagai situs travel, sebagai antisipasi terhadap kenaikan harga tiket menjelang Lebaran.

"Pada Januari ada promo, jadi bisa dapat potongan harga sampai Rp500 ribu per orang," kata Soraya yang hendak mudik ke Padang, saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis sore.

Ibu satu anak ini menyatakan bahwa seandainya harus membeli tiket pesawat hanya beberapa hari menjelang Lebaran seperti sekarang ini, ia lebih memilih tidak mudik.

Dengan memanfaatkan program promo, dirinya dapat membeli tiket Jakarta-Padang dengan harga Rp1.000.000 per orang, sedangkan harga tiket untuk tujuan yang sama saat ini mencapai Rp3 juta per orang.

Calon pemudik lain, Bayev, juga menggunakan upaya serupa demi mendapatkan tiket yang lebih murah. Taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) ini memaparkan bahwa ia sengaja meluangkan waktu di sela-sela kepadatan aktivitasnya untuk berburu tiket pesawat ke Palembang.

Namun, tidak semua orang dapat memakai trik serupa untuk mendapatkan tiket yang lebih murah. Para pekerja yang baru mendapatkan jadwal libur pada hari-hari menjelang Lebaran, harus ikhlas membeli tiket yang lebih mahal demi bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman.

"Saya baru dapat kepastian jadwal libur kemarin. Jadi baru hari ini beli tiket pesawat sekalian terbang," tutur Prita, yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebelumnya, pengelola Bandara Halim Perdanakusuma mengatakan lonjakan jumlah penumpang sudah terjadi di bandara tersebut sejak Rabu (29/5) malam.

"Semalam jumlah penumpang mencapai 19.924 orang. Biasanya penumpang hanya berkisar antara 12.000-an orang," kata Executive General Manager Angkasa Pura II cabang Bandara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Pip Darmanto di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis.

Menurut Darmanto, peningkatan ini terkait dengan cuti bersama Lebaran yang diberikan pemerintah yakni pada 3-7 Juni, sehingga sebagian pemudik memilih untuk berangkat terlebih dahulu.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati/M Razi Rahman
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019