Makassar (ANTARA) - Sebanyak 2.300 orang mengikuti pelaksanaan pawai takbiran malam lebaran 2019 yang dikemas dengan nuansa berbeda dari tahun sebelumnya di Makassar, Sulawesi selatan, Selasa malam.

Pawai malam takbiran tersebut mengangkat tema 'Go Green' yang pesertanya berasal dari 15 kecamatan serta kelurahan setempat dan sejumlah utusan masjid di Kota Makassar.

Seluruh peserta tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor dan mesin genset seperti tahun lalu dan diwajibkan hanya menggunakan becak manual, obor, lampu listrik charged beserta speaker sesuai tema pawai.

"Tahun ini sedikit berbeda dari tahun lalu. Kami bertekad mengurangi polusi udara asap dengan pawai malam takbir sambil berjalan kaki. Semua kecamatan hadir dan perwakilan kelurahan serta utusan masjid," ujar penjabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Samad Suhaeb di sela pelepasan pawai depan Kantor Balai Kota Makassar.

Sementara Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah saat memberikan sambutan di sela pelepasan pawai malam takbiran menyampaikan apresiasi terhadap acara yang digagas Pemerintah Kota Makassar dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 hijiriah melalui pawai takbir keliling.

Tidak hanya itu, tema 'Go Green' sangat tepat mengurangi polusi udara apalagi pesertanya berjalan kaki hingga tiba di garis finish. Bahkan mantan Bupati Bantaeng ini memberikan semangat kepada Kecamatan Sanggkarang yang ikut ambil bagian, padahal kecamatan ini berada di pulau terluar Makassar.

"Semoga bulan suci Ramadan ini yang sebentar lagi meninggalkan kita dapat meningkatkan ketaqwaan kita. Mudah-mudahan kita menjadi alumni terbaik dan tidak boleh berubah untuk selalu menjaga lidah dan lisan kita. Selain itu saya berharap seluruh warga kota mendukung program pemerintah," paparnya.

Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Makassar, Dahyal menjelaskan, pawai malam takbiran kali ini lebih orisinil, berbeda dari tahun lalu. Karena seluruh peserta tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor serta takbir diucapkan langsung melalui speaker bukan pakai kaset.

"Tahun ini kita berbeda, malam takbir bebas polusi sesuai temanya. Pesertanya ada 2.300 orang. Ada yang membawa obor, lampion, becak hias replika masjid dan perahu. Mereka juga didampingi camat, Polsek, koramil dan lurahnya ikut berpawai," katanya.

Selain itu, beberapa peserta menggunakan bahan bekas disulap supaya menarik dan ditampilkan dalam pawai tersebut yang mendapat penilaian dari dewan juri. Rencananya, pemenang akan diumumkan setelah shalat Id di Lapangan Karebosi Makassar.

Untuk Rute pawai takbir keliling tersebut start di depan kantor Balai Kota jalan Ahmad Yani menuju jalan Riburane, melaui jalan Ujungpadang, berbelok ke depan Benteng Fort Rotterdam, lanjut di jalan depan Pantai Losari dan finish di Rumah Jabatan Wali Kota, jalan Penghibur.

Muhammad Amin, salah satu perwakilan dari Kecamatan Sanggakrang, yang juga menjabat ketua RT di Kelurahan Pulau Barrang Caddi mengatakan, butuh satu pekan merakit replika perahu untuk diikutkan pawai malam takbir.

"Ada beberapa barang bekas kami gunakan. Replika perahu ini kita rakit di pulau, selanjutnya dibawa melalui kapal dan baru dipasang saat di darat. Tema kali ini sangat bagus dan sangat berdampak bagi masyarakat serta memberikan edukasi yang baik. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi," harapnya.


Baca juga: Baleganjur-Barongsai marakkan Malam Takbiran Kampung Kepaon-Denpasar
Baca juga: Pemkot Bengkulu gelar takbiran "1001 bedug"


 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019