Sampit (ANTARA) - Arus mudik di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih mengalir meski Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah sudah dua hari berlalu.

"KM Leuser tiba di Pelabuhan Sampit menurunkan 19 penumpang, kemudian saat berangkat tadi tiket yang terjual sebanyak 317 tiket," kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit Agus Suprijatno di Sampit, Jumat.

KM Leuser tiba di Pelabuhan Sampit pada Kamis (6/6) sekitar pukul 10.00 WIB. Kapal ini bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Rabu (5/6) pagi atau saat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Sampit hanya 19 orang. Jumlah ini menunjukkan arus balik masih sepi karena pemudik masih menikmati lebaran di kampung halaman mereka di Pulau Jawa.

Sebaliknya, penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Sampit pada Kamis sekitar pukul 04.00 WIB cukup banyak yaitu 317 orang. Meski tidak sebanyak saat puncak arus mudik menjelang lebaran yang mencapai lebih dari 1.600 penumpang setiap keberangkatan, namun keberangkatan pertama usai lebaran ini menunjukkan masih banyak warga yang mudik meski lebaran telah berlalu.

Beberapa penumpang mengaku mudik setelah lebaran karena terlebih dulu berlebaran di Kotawaringin Timur. Setelah lebaran, baru mereka mudik untuk berlebaran bersama orangtua dan kerabat mereka di kampung halaman.

Ada pula warga yang mengaku baru mudik karena baru mendapatkan cuti. Pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan membuat mereka harus bergantian mengatur jadwal libur lebaran.

"Yang penting tetap bisa mudik dan masih dalam suasana lebaran. Lagi pula, mudik setelah lebaran enak juga karena penumpangnya tidak terlalu banyak sehingga tidak perlu berdesakan," kata Heru, salah seorang penumpang.

Meski jumlah penumpang jauh berkurang dibanding saat puncak arus mudik namun petugas tetap berjaga mengatur penumpang. Apalagi, dalam beberapa hari ke depan arus balik dari Semarang dan Surabaya diperkirakan mulai mengalir ke Sampit.

Sebaliknya, arus mudik ke Pulau Jawa diperkirakan juga masih akan mengalir. Apalagi, ada tradisi lebaran ketupat yang dilaksanakan masyarakat setempat pada satu minggu setelah lebaran sehingga membuat sebagian masyarakat tetap ingin mudik setelah lebaran.*


Baca juga: Arus mudik melalui Pelabuhan Sampit mencapai puncak

Baca juga: Mayoritas pekerja sawit, 11.334 orang telah mudik via Pelabuhan Sampit

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019