Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat memperkuat kerja sama melalui jalur komunikasi sebagai bagian dari upaya perlindungan para rohaniwan dan rohaniwati Katolik Indonesia yang ada di Italia.

Demikian antara lain cuplikan kesepakatan yang dicapai kedua pihak dalam kesempatan santap malam bersama di Aula KBRI Vatikan, demikian Pensosbud KBRI Vatikan Muhammad Ferdien kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Dikatakannya selain staf KBRI Vatikan, hadir sekitar 36 Uskup seluruh Indonesia, kecuali Uskup Jayapura berhalangan karena alasan kesehatan.

Dalam sambutan mengawali pertemuan tersebut, Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Agus Sriyono, menyampaikan bahwa jumlah rohaniwan dan rohaniwati Katolik Indonesia di Italia saat ini sebanyak 1521 orang. Mereka umumnya bekerja di lingkungan tarekat, pelayanan kesehatan dan kemanusiaan, studi pasca-sarjana, maupun sebagai pimpinan atau anggota dewan tarekat.

Dikatakan dengan meningkatnya jumlah kehadiran mereka setiap tahunnya dirasakan perlu pendekatan bersama agar kualitas kehadiran para rohaniwan dan rohaniwati sebagai pelayan umat dapat lebih ditingkatkan. Meskipun kehidupan mereka di Italia umumnya baik namun tidak dapat dipungkiri adanya sedikit permasalahan di lingkungan tarekat rohaniwati misalnya dalam hal jam kerja yang melampaui ketentuan.

Dalam sambutan balasannya, Ketua KWI, Mgr. Ignasius Suharyo, mengharapkan adanya kerja sama yang baik dalam hal perlindungan para rohaniwan dan rohaniwati. Dikatakan, KWI memiliki bidang yang khusus menangani masalah ini. Mgr. Suharyo mengharapkan adanya tukar pikiran dalam hal-hal yang terkait dengan pembangunan manusia secara integral (human integral development), seperti masalah kelapa sawit. (ZG)
 

 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019