Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan mencatat realisasi data pemudik Lebaran 2019 bagi pengguna angkutan transportasi udara mengalami penurunan berkisar 1,3 juta penumpang dari periode yang sama pada 2018.

"Angkutan udara pada tahun ini kurang banyak peminat, larinya ke transportasi umum bus, kapal, kereta api dan juga masyarakat banyak beralih ke kendaraan pribadi," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi dalam acara Evaluasi Mudik 2019 di Kantor Staff Kepresidenan Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu.

Budi tidak memungkiri kondisi itu juga dipengaruhi oleh harga tiket pesawat yang dirasa sebagian masyarakat relatif mahal.

Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya jumlah angkutan udara pada H-7 dan H+7 Lebaran 2019 berjumlah 4.342.672 penumpang atau menurun sekitar 1.321.858 dari 2018 yang mencapai 19.845.785 penumpang.

Baca juga: Pemakai jasa Garuda Indonesia beralih ke transportasi darat

Menurut dia penurunan jumlah penumpang maskapai penerbangan itu sebagian beralih menggunakan angkutan jalan yang mengalami peningkatan 11, 56 persen dari tahun sebelumnya sejumlah 3.974.709 penumpang.

"Kendaraan pribadi dipancing dengan kehadiran jalan tol yang terhubungkan ke Probolinggo dan Palembang sehingga memancing pengalaman baru," katanya.

Dikatakan Budi angkutan kereta api juga mengalami tren peningkatan jumlah pemudik sejumlah 7,18 persen dari kondisi 2018 sejumlah 4.771.324 penumpang.

Selain itu tren peningkatan juga diperlihatkan pemudik yang memanfaatkan angkutan laut sejumlah 9,69 persen dari 2018 sejumlah 1.366.254 penumpang.

Sementara pemudik dengan angkutan penyeberangan meningkat 3,12 persen dari 2018 sejumlah 4.068.968 penumpang.

Baca juga: DPD RI: Pemerintah perhatikan moda transportasi udara yang ekonomis

Bila dirinci secara keseluruhan, kata dia, jumlah pemudik pada Lebaran 2019 mengalami penurunan jumlah sekitar 260.408 penumpang bila dibandingkan periode 2018.

"Jika ditotal realisasi data pemudik 2019 berjumlah 19.585.377 penumpang atau berkurang sekitar 260.408 penumpang dari 2018 sebanyak 19.845.785 penumpang," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Darmawan Prasodjo, mengatakan pelayanan mudik Lebaran 2019 terbilang sukses karena sejumlah pihak terkait telah belajar dari kekurangan yang terjadi pada setiap pelaksanaan mudik di tahun sebelumnya.

"Pemerintah mampu mengidentifikasi tantangan mudik di 2016, ditingkatkan 2017 dan 2018 sehingga koordinasi 2019 ini berjalan sangat baik," katanya.

Kondisi ini merupakan bukti dari kesungguhan stakeholder terkait dalam menjalani tugasnya terhadap pelayanan publik.
Baca juga: Kemenhub: transportasi udara angkutan Lebaran turun 20-30 persen

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019