Gunungsitoli (ANTARA) - Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, akan mempromosikan sejumlah objek wisata budaya yang ada di daerah itu pada acara Sail Nias 2019 sehingga ke depannya akan lebih banyak lagi wisatawan datang ke daerah itu.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Gunungsitoli Meiman Harefa, di Gunungsitoli, Jumat, mengatakan, Pemkot Gunungsitoli ambil bagian pada pelaksanaan wisata bahari (Sail Nias) 2019 dengan menggelar Seminar Warisan Budaya.

"Seminar warisan budaya rencananya akan kita laksanakan di komplek Museum Pusaka Nias tanggal 11 - 12 September 2019," katanya.

Seminar dibagi dua sesi, dimana hari pertama atau tanggal 11 September 2019 digelar seminar, dan pada hari kedua tanggal 12 September 2019 digelar tour budaya.

Pada tour budaya, para peserta seminar yang diperkirakan 150 peserta yang sebagian besar diharapkan dari kedutaan dan konsulat jenderal negara negara sahabat  akan diajak mengunjungi lokasi budaya yang ada di Kota Gunungsitoli.

Lokasi budaya yang akan dikunjungi adalah Museum Pusaka Nias, Desa Adat di Desa Tumori, Kecamatan Gunungsitoli Barat dan Gua Togindrawa di Desa Kolowonu Niko,otano, Kecamatan Gunungsitoli.

Ia mengatakan Sail Nias 2019 adalah program pusat yang semua pelaksanaan dana dan kegiatan diatur oleh kepanitiaan pusat lintas kementerian atau koordinator kemaritiman yang dipimpin oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia DR.Yassona Laoly.

"Kegiatan Sail Nias 2019 ada yang ditentukan langsung dari panitia pusat, ada juga usulan dari daerah atau Kabupaten/Kota yang ada di se Kepulauan Nias," terangnya.

Sehingga untuk pelaksanaan Sail Nias 2019, Pemkot Gunungsitoli mengusulkan dua kegiatan yaitu seminar warisan budaya Nias serta festival kopi dan kuliner nusantara.

Pembicara atau nara sumber pada seminar warisan budaya Nias antara lain, berasal dari luar negeri, dan dari Kota Gunungsitoli.

"Pembicara dari luar negeri saat ini masih penjajakan atau lobi, sedangkan dari Kota Gunungsitoli adalah direktur Museum Pusaka Nias Pastor Yohanes dan Ephorus BNKP Pdt.Tuhoni Telaumbanua," ungkapnya.

Tujuan seminar warisan budaya Nias menurut dia adalah untuk mengangkat budaya Nias di tingkat nasional dan internasional.

Dimana pada seminar akan dibahas atau dibicarakan tentang budaya Nias yang ada di seluruh Kepulauan Nias.

Selain itu, seminar warisan budaya Nias tujuannya untuk mengajak lembaga lembaga yang konsen kepada budaya memberikan perhatian, dan membuat program pelestarian budaya Nias.

Karena budaya Nias cukup menonjol dan punya sisi sejarah budaya yang telah berumur ratusan tahun.

"Kami berharap Dirjen Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Budaya bisa hadir pada seminar, sebab rekomendasi hasil seminar akan diserahkan kepada pemerintah pusat," harapnya.

Baca juga: Sail Nias 2019 momentum kebangkitan destinasi wisata bahari dunia

Baca juga: Pemkot Gunungsitoli benahi lokasi pelaksanaan Sail Nias 2019


 

Pewarta: Juraidi dan Irwanto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019