Seorang petani bernama Saniswan (80), warga Desa Sunyalangu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang diduga hilang di kebun hingga saat ini masih dalam pencarian, kata Kepala Kantor Pencarian dam Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya.

"Hari ini, tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit) dan masing-masing melakukan pencarian dengan pola open grids dalam radius 1 kilometer dari lokasi kejadian," katanya di Cilacap, Kamis.

Dalam hal ini, kata dia, pola pencarian open grids merupakan pencarian dengan cepat dan sistematis pada daerah yang luas dengan metode penyapuan untuk mendapatkan hasil akhir yang tinggi.

Ia mengatakan Saniswan yang diketahui pergi ke sawah dan kebunnya di area perkebunan Batulaya, Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, pada Senin (6/4) siang namun hingga malam hari tidak kunjung pulang.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihak keluarga segera melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat yang diteruskan ke instansi terkait lainnya dan ditindaklanjuti dengan upaya pencarian yang melibatkan sejumlah potensi SAR, salah satunya Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas.

"Kami yang menerima informasi tersebut dari Tagana Banyumas pada Rabu (8/4) pagi, langsung memberangkatkan personel Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian untuk menggelar operasi pencarian bersama potensi SAR lainnya," kata Nyoman.

Ia mengakui operasi dan pertolongan yang digelar pada hari Rabu (8/4) dengan melibatkan sejumlah potensi SAR terkendala oleh kondisi cuaca yang mendung, area pencarian luas, serta medan yang terjal dan licin.

"Semoga kondisi cuaca hari ini cerah sehingga dapat mendukung operasi SAR (operasi pencarian dan pertolongan, red.) untuk mencari Pak Saniswan," katanya.

Selain di Sunyalangu, kata dia, Basarnas KPP Cilacap bersama potensi SAR lainnya juga menggelar operasi pencarian dan pertolongan untuk mencari seorang balita bernama Muhammad Yusup (3,5), warga Desa Kebonsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bogowonto pada hari Rabu (8/4), pukul 15.00 WIB.

Nyoman mengatakan dalam operasi di Sungai Bogowonto, tim SAR gabungan dibagi menjadi SRU air yang melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet sejauh 3 kilometer dari lokasi kejadian ke arah hilir dan SRU darat yang melakukan penyisiran melalui jalur darat termasuk memantau setiap jembatan dari lokasi kejadian ke arah hilir sejauh 3 kilometer.

"Ada juga personel yang melakukan pencarian dengan cara body rafting sejauh 3 kilometer dari lokasi kejadian ke arah hilir," jelasnya.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020