Provinsi Sumatera Selatan tak ada temuan kasus baru positif COVID-19 setelah kasus ke-89 pada 19 April 2020 dan tidak ada penambahan pasien sembuh maupun meninggal.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Rabu, mengatakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang masih menguji ratusan spesimen yang sempat terkendala sejak 20 April sehingga belum ada laporan hasil terbaru yang diterima.
"BBLK Palembang nanti akan menambahkan beberapa peralatan untuk mempercepat uji spesimen," ujar Yusri di Palembang.
Menurut dia BBLK Palembang menguji 405 sampel dari Sumsel hingga 22 April, 89 sampel di antaranya positif COVID-19 dan 123 sampel dinyatakan negatif, serta 193 sampel masih diperiksa.
Dari 405 sampel tersebut sebanyak 241 sampel berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG) kontak erat dengan kasus positif, 140 sampel dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 24 sampel dari Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sementara pasien sembuh hingga 22 April masih berjumlah 4 orang yang berasal dari Palembang (1), OKI (2) dan luar daerah (1), serta pasien meninggal sudah tiga kasus yakni Palembang (2) dan Prabmulih (1).
"Untuk kasus sembuh ini memang cukup lambat, tapi dalam satu atau dua hari ke depan hasil pengujian akan keluar, jika sampel dinyatakan negatif artinya sembuh," tambah Yusri.
Berdasarkan Data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, 89 kasus positif yang telah ditemukan tersebar di 10 wilayah, yakni sebanyak 57 kasus berada di Kota Palembang (zona merah), 8 kasus di Kota Prabumulih (zona merah), 3 kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), 7 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning).
Selain itu, 4 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), 1 kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning), 3 kasus di Kabupaten Bayuasin, 1 kasus di Muara Enim (zona kuning), 1 kasus di Ogan Ilir (zona kuning) , 1 kasus di Kota Pagaralam (zona kuning), dan 3 kasus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel.
Meski nihil temuan, Yusri tetap mengingatkan agar masyarakat selalu mengikuti anjuran pemerintah terutama di wilayah yang terdapat penularan transimisi lokal serta menggunakan masker saat berada di luar ruangan ataupun ketika berbicara.
"Jalan terbaik saat ini adalah menggunakan masker, hindari kerumunan, dan saling mendukung agar penularan penyakit ini dapat dicegah," tegas Yusri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Rabu, mengatakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang masih menguji ratusan spesimen yang sempat terkendala sejak 20 April sehingga belum ada laporan hasil terbaru yang diterima.
"BBLK Palembang nanti akan menambahkan beberapa peralatan untuk mempercepat uji spesimen," ujar Yusri di Palembang.
Menurut dia BBLK Palembang menguji 405 sampel dari Sumsel hingga 22 April, 89 sampel di antaranya positif COVID-19 dan 123 sampel dinyatakan negatif, serta 193 sampel masih diperiksa.
Dari 405 sampel tersebut sebanyak 241 sampel berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG) kontak erat dengan kasus positif, 140 sampel dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 24 sampel dari Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sementara pasien sembuh hingga 22 April masih berjumlah 4 orang yang berasal dari Palembang (1), OKI (2) dan luar daerah (1), serta pasien meninggal sudah tiga kasus yakni Palembang (2) dan Prabmulih (1).
"Untuk kasus sembuh ini memang cukup lambat, tapi dalam satu atau dua hari ke depan hasil pengujian akan keluar, jika sampel dinyatakan negatif artinya sembuh," tambah Yusri.
Berdasarkan Data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, 89 kasus positif yang telah ditemukan tersebar di 10 wilayah, yakni sebanyak 57 kasus berada di Kota Palembang (zona merah), 8 kasus di Kota Prabumulih (zona merah), 3 kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), 7 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning).
Selain itu, 4 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), 1 kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning), 3 kasus di Kabupaten Bayuasin, 1 kasus di Muara Enim (zona kuning), 1 kasus di Ogan Ilir (zona kuning) , 1 kasus di Kota Pagaralam (zona kuning), dan 3 kasus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel.
Meski nihil temuan, Yusri tetap mengingatkan agar masyarakat selalu mengikuti anjuran pemerintah terutama di wilayah yang terdapat penularan transimisi lokal serta menggunakan masker saat berada di luar ruangan ataupun ketika berbicara.
"Jalan terbaik saat ini adalah menggunakan masker, hindari kerumunan, dan saling mendukung agar penularan penyakit ini dapat dicegah," tegas Yusri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020