Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Ahmad Hijazi menyebutkan hasil rapid test terhadap 46 petugas medis RSUD Curup yang menjalani karantina di wilayah itu terdapat tiga orang yang hasilnya reaktif.

"Hasil dari rapid test yang kita lakukan terhadap 46 tenaga medis RSUD Curup yang sedang menjalani karantina diketahui ada tiga orang yang hasilnya reaktif," kata dia yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Rejang Lebong usai menggelar video conference dengan Gubernur Bengkulu, Minggu.

Adanya petugas medis yang hasil rapid testnya dinyatakan reaktif ini kata dia, tidak perlu ditakutkan oleh masyarakat Rejang Lebong karena yang bersangkutan belum tentu positif terpapar COVID-19, bisa saja ada faktor lainnya dan juga harus menunggu uji swab.

Sejauh ini dari hasil uji rapid test terhadap masyarakat yang dipimpinnya itu diketahui sudah ada empat orang yang dinyatakan reaktif, tiga berasal dari petugas medis RSUD Curup dan satu lagi warga asal Kecamatan Curup Timur.

Sementara itu, dalam laporan Bupati Rejang Lebong kepada gubernur Bengkulu melalui video conference pihaknya telah melakukan pengetatan pintu masuk Provinsi Bengkulu di posko perbatasan di Kecamatan Padang Ulak Tanding dengan Kota Lubuklinggau, Sumsel, dengan adanya penambahan personel dari TNI/Polri.

"Hingga saat ini jumlah notifikasi di Kabupaten Rejang Lebong sudah ada 7.888 orang, kemudian untuk orang dalam pemantauan atau ODP saat ini tinggal 3 orang dari sebelumnya berjumlah 23 orang," urainya.

Sedangkan upaya mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu, pihaknya saat ini RSUD Curup tengah menyiapkan ruang VCR, pengadaan APD lengkap untuk memenuhi kebutuhan petugas medis serta penyiapan lokasi isolasi di RS PMI, BLKM, gedung Diklat DMHB dan Wisma Bukit Kaba.

Kendati telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dalam penanganan COVID-19 dia berharap, tidak ada warga setempat yang terinfeksi COVID-19 dan tetap dalam zona hijau.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020