Denpasar (ANTARA Bengkulu) -  Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia, menggelar "Sandyakala Sastra #29" bertajuk "Puisi-Musik Tan Lioe Ie",  Minggu (17/2).

"Kegiatan yang melibatkan seniman, budayawan, pengamat seni, dan berbagai elemen masyarakat Bali membahas berbagai hal terkait perpaduan antara puisi dan musik yang mampu  menghasilkan karya atau pertunjukan yang sering disebut musikalisasi puisi," kata seorang staf Bentara Budaya Bali Juwitta Lasut di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan diskusi itu menampilkan pembicara Tan Lioe Ie, seorang penyair sekaligus personel grup Bali Puisi Musik (Bali PM) yang memopulerkan istilah puisi-musik.

Selain Tan, tampil pula personel grup yang sukses tampil di sejumlah perhelatan seni tingkat nasional dan internasional itu, Made Dibia Swanjaya (keyboard), Indrawan (bas gitar), Yande Subawa (gitar, aransemen), dan Kabe Gariyasa (drum).

"Dalam Sandyakala Sastra kali ini akan mendiskusikan upaya mengelaborasi sekaligus memadukan kekuatan puisi dan musik, sehingga menghasilkan suatu bentuk penciptaan yang utuh," kata Lasut.

Selain itu, katanya, telaah perbandingan antara istilah puisi-musik dan musikalisasi puisi, serta mencermati perkembangannya di Indonesia, khususnya Bali selama ini.

Ia mengatakan Bali PM menggubah puisi-puisi Umbu Landu Paranggi dan Tan Lioe Ie, menyatakan bahwa sinergi puisi dan musik akan dapat melahirkan sesuatu yang berbeda dari "mainstream" musik Indonesia masa kini.

Pada pertemuan itu, katanya, juga akan dibincangkan upaya transformasi karya puisi ke dalam musik, berikut hal-hal teknis mendasar terkait tafsir terhadap puisi dan pemahaman bagaimana musik diolah menjadi komposisi yang mengekspresikan keindahan  suatu dunia imajiner yang diciptakan penyair.

Bentuk kesenian, katanya, tergolong sering dikreasikan dan ditampilkan oleh generasi muda, grup-grup teater di Bali, serta kerap dilombakan, bahkan sudah masuk dalam materi pelajaran di sejumlah sekolah.

Penata acara Bentara Budaya Bali Putu Aryastawa mengatakan kegiatan itu sangat menarik para peminat, pegiat, dan guru atau pembina.

Tan Lioe Ie adalah penyair dan pemusik. Puisi-puisinya dimuat antara lain di Bali Post, Nusa, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Suara Merdeka, Beriata Buana, CAK, Horison, Coast Lines, dan tersebar dalam lebih dari 20 antologi bersama.

Puisinya diterjemahkan ke bahasa Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, Mandarin, dan Bulgaria.

Ia juga pernah diundang tampil di De Winternachten Festival, Tasmanian Wirters & Readers Festival (2003), 10th Poetry Africa, Centre for Creative Arts University of Kwazulu-Natal, Durban dan berbagai kegiatan tingkat nasional maupun internasional. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013