Jakarta (Antara Bengkulu) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, Mak Yati pemulung yang ikut berkurban harus menjadi contoh bagai pemulung yang lain dan pembelajaran bagi orang yang mampu.

"Kita harapkan Mak Yati bisa jadi contoh saudara-saudara kita pemulung yang lain, asal punya kemauan pasti bisa keluar dari kemiskinannya," kata Mensos di gedung Kementerian Sosial di Jakarta, Senin, saat melepas kepulangan Mak Yati ke kampung halamannya.

Mak Yati adalah pemulung yang ikut berkurban dua ekor kambing pada Idul Adha 2012. Kambing tersebut dibeli dari penghasilannya memulung bersama suami yang dikumpulkan selama lebih dari tiga tahun.

Atas usahanya tersebut, Mensos memberikan apresiasi dan menjanjikan membangun rumah di kampung halaman Mak Yati di Pasuruan, Jawa Timur.

"Yang membuat kita memberikan apresiasi adalah apa yang dilakukan Mak Yati ini sebagai suatu pembelajaran untuk saudara-saudara kita yang mampu apalagi yang diposisi sebagai pelayan publik," kata Mensos.

Mensos juga menyampaikan terima kasih kepada Mak Yati yang sudah mau berkurban di tengah kondisi ekonominya yang juga sulit.

"Apa yang dilakukan Mak Yati ini bentuk kesetiakawanan sosial, disaat kondisi bangsa seperti ini masih ada orang yang seharusnya dibantu tapi turut membantu dengan berkurban," tambah Mensos.

Selain membangun rumah, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan jadup selama tiga bulan untuk Mak Yati sebesar Rp2,8 juta serta modal untuk memperbaiki hidup mereka.

Setelah rumahnya dibangun, Mak Yati akan pulang ke kampung halaman  dan ingin bertani. Mak Yati mengaku tidak ingin kembali lagi ke Jakarta untuk memulung seperti yang sudah dia lakukan sejak 1965. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013