Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi kota Prabumulih yang mampu menurunkan angka paparan COVID -19 walaupun daerah itu sudah masuk zona merah.
"Wali kota Ridho Yahya dapat menekan lajunya angka kenaikan pasien COVID-19, dimana saat ini Kota Prabumulih menduduki peringkat 7 daerah yang meratakan kurva," kata Gubernur Herman Deru di Prabumulih, Jumat.
“Waktu pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kemarin, Prabumulih menduduki rangking II, pak Wali kota berupaya keras, setelah SK PSBB turun Prabumulih di rangking 7," kata gubernur.
Dia mengatakan upaya tersebut tidak mungkin berhasil tanpa dukungan dari seluruh masyarakat Prabumulih.
Dia juga melihat keseriusan yang luar biasa dari masyarakat Prabumulih, dimana hampir 99 persen dan mendekati 100 persen masyarakatnya sudah mematuhi dengan memakai masker.
Ia berharap mudah-mudahan kurva ini menjadi penurunan, namun dalam kondisi begini tidak boleh meninggalkan dimensi ekonomi dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
Selama PSBB, gubernur tidak ingin mendengar masyarakatnya kelaparan dan Prabumulih sudah menunjukkan keberhasilan, menurun jauh menjadi rangking 7, mudah-mudahan bisa turun lagi.
Dalam kesempatan itu gubernur juga mengimbau seluruh bupati dan wali kota, walaupun telah refocusing dan realokasi anggaran, azas efisiensi tidak boleh dihilangkan.
“Kita paling sulit menghadapi virus ini karena tidak tahu batas waktunya kapan, kalau kita tahu batas waktunya jadi kita bisa membuat skemanya, ini kita kan tidak tahu," kata dia.
Oleh karena itu, katanya, efisien itu paling penting karena corona berdampak dalam perekonomian masyarakat. "Perlu kerja bersama dan berkesinambungan agar corona cepat berakhir," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Wali kota Ridho Yahya dapat menekan lajunya angka kenaikan pasien COVID-19, dimana saat ini Kota Prabumulih menduduki peringkat 7 daerah yang meratakan kurva," kata Gubernur Herman Deru di Prabumulih, Jumat.
“Waktu pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kemarin, Prabumulih menduduki rangking II, pak Wali kota berupaya keras, setelah SK PSBB turun Prabumulih di rangking 7," kata gubernur.
Dia mengatakan upaya tersebut tidak mungkin berhasil tanpa dukungan dari seluruh masyarakat Prabumulih.
Dia juga melihat keseriusan yang luar biasa dari masyarakat Prabumulih, dimana hampir 99 persen dan mendekati 100 persen masyarakatnya sudah mematuhi dengan memakai masker.
Ia berharap mudah-mudahan kurva ini menjadi penurunan, namun dalam kondisi begini tidak boleh meninggalkan dimensi ekonomi dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
Selama PSBB, gubernur tidak ingin mendengar masyarakatnya kelaparan dan Prabumulih sudah menunjukkan keberhasilan, menurun jauh menjadi rangking 7, mudah-mudahan bisa turun lagi.
Dalam kesempatan itu gubernur juga mengimbau seluruh bupati dan wali kota, walaupun telah refocusing dan realokasi anggaran, azas efisiensi tidak boleh dihilangkan.
“Kita paling sulit menghadapi virus ini karena tidak tahu batas waktunya kapan, kalau kita tahu batas waktunya jadi kita bisa membuat skemanya, ini kita kan tidak tahu," kata dia.
Oleh karena itu, katanya, efisien itu paling penting karena corona berdampak dalam perekonomian masyarakat. "Perlu kerja bersama dan berkesinambungan agar corona cepat berakhir," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020