Mukomuko (Antara Bengkulu) - Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu Ichwan
Yunus menyatakan konservasi penyu di daerah tersebut yang masih aktif
hingga saat ini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
"Satu-satunya konservasi penyu yang masih aktif di Provinsi Bengkulu ada di daerah ini," kata dia di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan konservasi penyu di daerah itu dikelola oleh kelompok "Penyu Lestari" Desa Retakilir. Mereka melakukan aktivitas konservasi penyu sejak 2009 hingga saat ini.
Selama aktivitasnya, kata dia, kelompok tersebut telah berhasil melepas 5.934 ekor tukik atau anak penyu ke habitat alamnya.
Pemerintah setempat akan terus memfasilitasi upaya yang dilakukan oleh kelompok tersebut melalui penyediaan sarana dan prasarana yang mereka butuhkan.
Selain itu, kata dia, kontribusi lain yang rutin diberikan oleh pemerintah setempat, berupa bantuan insentif guna memotivasi peningkatan konservasi penyu oleh anggota kelompok tersebut.
Meskipun nilainya tidak besar, kata dia, bantuan dari pemerintah setempat itu minimal dapat meringankan mereka dalam menjalankan aktivitasnya.
Anggota Kelompok "Penyu Lestari" Khairul menyatakan terus menjaga wilayah konservasi penyu di wilayahnya dari aktivitas penebangan liar, termasuk penambangan ilegal emas yang dilakukan oleh oknum warga.
Oleh karena lokasi itu sudah ditetapkan sebagai wilayah konservasi oleh desa setempat, katanya, setiap aktivitas selain konservasi, tidak diperbolehkan dilakukan di wilayah tersebut.
"Kami sudah pernah mengusir penambang liar yang masuk di wilayah ini, karena dikhususkan untuk konservasi penyu," katanya. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Satu-satunya konservasi penyu yang masih aktif di Provinsi Bengkulu ada di daerah ini," kata dia di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan konservasi penyu di daerah itu dikelola oleh kelompok "Penyu Lestari" Desa Retakilir. Mereka melakukan aktivitas konservasi penyu sejak 2009 hingga saat ini.
Selama aktivitasnya, kata dia, kelompok tersebut telah berhasil melepas 5.934 ekor tukik atau anak penyu ke habitat alamnya.
Pemerintah setempat akan terus memfasilitasi upaya yang dilakukan oleh kelompok tersebut melalui penyediaan sarana dan prasarana yang mereka butuhkan.
Selain itu, kata dia, kontribusi lain yang rutin diberikan oleh pemerintah setempat, berupa bantuan insentif guna memotivasi peningkatan konservasi penyu oleh anggota kelompok tersebut.
Meskipun nilainya tidak besar, kata dia, bantuan dari pemerintah setempat itu minimal dapat meringankan mereka dalam menjalankan aktivitasnya.
Anggota Kelompok "Penyu Lestari" Khairul menyatakan terus menjaga wilayah konservasi penyu di wilayahnya dari aktivitas penebangan liar, termasuk penambangan ilegal emas yang dilakukan oleh oknum warga.
Oleh karena lokasi itu sudah ditetapkan sebagai wilayah konservasi oleh desa setempat, katanya, setiap aktivitas selain konservasi, tidak diperbolehkan dilakukan di wilayah tersebut.
"Kami sudah pernah mengusir penambang liar yang masuk di wilayah ini, karena dikhususkan untuk konservasi penyu," katanya. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013