Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyoroti buruknya pelayanan pasien gagal ginjal yang akan melakukan terapi cuci darah di RSUD Curup.

Ketua Komisi I DPRD Rejang Lebong, Hidayatullah di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan dirinya sudah meninjau langsung kondisi ruangan instalasi hemodialisa bangunan lama RSUD Curup di Kelurahan Dwi Tunggal beberapa hari lalu, yang sejak direlokasi ke kawasan Dua Jalur di Kecamatan Merigi, Kepahiang, pelayanan kian memperihatinkan.

"Saat saya kesana meninjau kondisinya secara langsung, ada delapan orang pasien cuci darah yang akan melakukan terapi cuci darah, tetapi saat itu pasokan air ke ruangan itu sedang mati sehingga pelayanan terhenti karena harus menunggu sampai airnya mengalir," kata dia.

Dia mengatakan, jika pelayanan cuci darah di gedung lama RSUD Curup Dwi Tunggal ini tidak maksimal agar pelayanannya dipindahkan ke RSUD Curup di kawasan Dua Jalur guna mencegah jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diingini dan menyangkut nyawa orang.

Kunjungan ke gedung lama RSUD Curup di Kelurahan Dwi Tunggal itu berdasarkan laporan warga yang mengeluhkan buruknya pelayanan terhadap pasien cuci darah dan setelah ditinjaunya secara langsung ternyata benar.

Ia sangat menyayangkan lambannya tindakan manajemen RSUD Curup mengatasi macetnya pasokan air ke ruangan hemodialisa tersebut, karena perbaikan atau pergantian mesin pompa air itu seharusnya bisa cepat dilakukan sehingga air bisa naik sampai ke lantai dua bangunan itu.

Sementara itu, Kepala Ruangan Hemodialisa RSUD Curup Nedi Narwoto menyatakan pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan permasalahan itu kepada manajemen RSUD Curup namun belum ada penanganan.

"Mesin untuk pendorong air baku tidak terangkat, jadi mesin mati, dan air berhenti, dan mesin HD berhenti beroperasi. Kalau untuk perbaikannya masih menunggu teknisi IPSRS," kata Nedi Narwoto.

Dia menambahkan, terhentinya pasokan air keruangan HD menyebabkan pelayanan cuci darah terganggu pada hal jika berfungsi dengan baik mereka bisa melayani 24 orang pasien cuci darah setiap hari dengan tiga shift kerja.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020