Sebanyak 605 warga Kelurahan Sihaporas Nauli, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, langsung diisolasi menyusul ditetapkannya dua warga daerah itu yang merupakan pasangan suami istri, positif terjangkit COVID-19 dari hasil tes usap dengan metode TCM.
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani di Pandan, Jumat, mengatakan, ia dihubungi Bupati Tapanuli Utara untuk menyampaikan adanya dua warga Tapanuli Tengah yang merupakan pasangan suami istri positif COVID-19 hasil tes usap di RSUD Tarutung.
Setelah mendapat informasi itu dan suratnya sudah sampai ke mereka, pihaknya langsung menggelar rapat dan memutuskan untuk melakukan isolasi di tiga lingkungan di kelurahan Sihaporas Nauli tempat kedua pasien tinggal.
"Jadi pintu masuk ke tiga lingkungan itu sudah kita tutup,” katanya.
Selain mengisolasi 605 jiwa dari 135 kepala keluarga, lanjut dia, Pemkab Tapanuli Tengah juga sudah melakukan pelacakan terhadap warga yang pernah melakukan kontak langsung dengan kedua pasien.
Saat ini ada 16 warga yang telah dikarantina di Gedung Akper Prodi Tapanuli Tengah, karena hasil pelacakan mereka pernah melakukan kontak langsung dengan kedua pasien.
"Dan tes cepat juga akan dilakukan. Jika hasilnya reaktif, maka akan dilakukan tes usap. Langkah itu harus kami lakukan demi melindungi masyarakat Tapteng dari penyebaran COVID-19 ini,” tegasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan warga yang diisolasi dan juga yang dikarantina, Pemkab Tapanuli Tengah melalui Dinas Sosial setempat menyediakan makanan tiga kali sehari selama masa isolasi 14 hari ke depan.
“Makanan akan kita suplai melalui Dinas Sosial kepada warga kita yang diisolasi dan juga yang dikarantina. Dan tidak ada niat kami untuk mengangkangi hak-hak asasi dari warga yang terisolasi, tetapi tindakan ini harus kami lakukan demi keselamatan seluruh masyarakat Tapanuli Tengah dan juga demi kesehatan warga yang saat ini sedang diisolasi,” katanya.
Ia juga meminta kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dalam menangani wabah virus corona, mengingat kedua daerah bertetangga dan warganya banyak beraktivitas di kedua daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani di Pandan, Jumat, mengatakan, ia dihubungi Bupati Tapanuli Utara untuk menyampaikan adanya dua warga Tapanuli Tengah yang merupakan pasangan suami istri positif COVID-19 hasil tes usap di RSUD Tarutung.
Setelah mendapat informasi itu dan suratnya sudah sampai ke mereka, pihaknya langsung menggelar rapat dan memutuskan untuk melakukan isolasi di tiga lingkungan di kelurahan Sihaporas Nauli tempat kedua pasien tinggal.
"Jadi pintu masuk ke tiga lingkungan itu sudah kita tutup,” katanya.
Selain mengisolasi 605 jiwa dari 135 kepala keluarga, lanjut dia, Pemkab Tapanuli Tengah juga sudah melakukan pelacakan terhadap warga yang pernah melakukan kontak langsung dengan kedua pasien.
Saat ini ada 16 warga yang telah dikarantina di Gedung Akper Prodi Tapanuli Tengah, karena hasil pelacakan mereka pernah melakukan kontak langsung dengan kedua pasien.
"Dan tes cepat juga akan dilakukan. Jika hasilnya reaktif, maka akan dilakukan tes usap. Langkah itu harus kami lakukan demi melindungi masyarakat Tapteng dari penyebaran COVID-19 ini,” tegasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan warga yang diisolasi dan juga yang dikarantina, Pemkab Tapanuli Tengah melalui Dinas Sosial setempat menyediakan makanan tiga kali sehari selama masa isolasi 14 hari ke depan.
“Makanan akan kita suplai melalui Dinas Sosial kepada warga kita yang diisolasi dan juga yang dikarantina. Dan tidak ada niat kami untuk mengangkangi hak-hak asasi dari warga yang terisolasi, tetapi tindakan ini harus kami lakukan demi keselamatan seluruh masyarakat Tapanuli Tengah dan juga demi kesehatan warga yang saat ini sedang diisolasi,” katanya.
Ia juga meminta kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dalam menangani wabah virus corona, mengingat kedua daerah bertetangga dan warganya banyak beraktivitas di kedua daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020