Tapteng (ANTARA) - Sungguh malang nasib Nurliani Hasugian, (40), yang belakangan ini kisah penderitaanya viral di media sosial.
Dimana ibu satu orang anak itu lebih kurang tiga tahun mengalami gangguan jiwa dan saat ini kondisinya memprihatinkan, karena sebelah kakinya terpaksa di rantai.
Menurut keterangan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Paur Humas, Iptu R Sipahutar kepada wartawan di Pandan menjelaskan, bahwa pihak Polres melalui Polsek Manduamas sudah turun ke lokasi untuk mencari solusi.
Baca juga: Hilang saat mancing, warga sempat melihat Awi hanyut bersama sampannya
"Semalam Kapolsek Manduamas, Iptu Suparjo dan Lurah PO Manduamas sudah diskusi dengan pihak keluarga Nurliani untuk diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Tengah menangani nya," kata Sipahutar, Senin (22/7).
Dijelaskan Sipahutar, menurut keterangan orang tua Nurliani, korban sudah pernah dirawat di RS Jiwa di Simalingkar Medan sekitar dua bulan.
Namun setelah kembali ke Manduamas, korban kambuh lagi dan sering menganggu orang dan merusak tanaman warga.
Baca juga: Setelah wisatawan Prancis, giliran wisatawan asal Italia dijambret di Kota Medan
"Jadi pihak keluarga Nurliani sudah sering membayar ganti rugi tanaman warga yang dirusak korban. Akhirnya pihak keluarga sepakat untuk merantai Nurliani di dapur agar jangan mengganggu lagi," terang Sipahutar.
Mirisnya lagi lanjut Sipahutar, dua hari yang lalu, anak Nurliani baru meninggal dunia karena sakit. Sementara suaminya Abdi Martua Pasaribu, sudah menikah lagi di Sibolga.
"Jadi yang merawat mereka selama ini (Nurliani dan anaknya) adalah kakak korban dan orang tuanya," beber Sipahutar.
Kisah kematian putra Nurliani ini pun cukup viral di media sosial, dimana pihak keluarga Nurliani meminta kepada netizen agar memviralkan kematian anaknya, agar bapaknya Abdi Martua Pasaribu tahu dan bersedia datang untuk melihat anak nya untuk terakhir kali.
Namun sampai sianak dikebumikan, ayahnya tak kunjung datang.
Baca juga: Pelaku pencurian modus "becak hantu" berhasil dilumpuhkan
Baca juga: Polisi nyamar jadi "emak-emak" pancing komplotan begal
Malangnya nasib Nurliani, hidup dirantai ditinggal suami dan anak
Senin, 22 Juli 2019 15:40 WIB 4079