Mataram (Antara Bengkulu) - Bank Dunia bekerja sama dengan Universitas Mataram (Unram) menggelar workshop dan pameran Sekolah/Madrasah Aman dan Hemat Energi (Smahe) dalam mendukung penguatan kapasitas pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Ketua Pelaksana Workshop dan Pameran Smahe Eddy Achmad pada acara pembukaan workshop  di Mataram, Senin, mengatakan workshop tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dari hasil kerja sama antara Unram dan Bank Dunia.

"Dalam rangka pelaksanaan diseminasi penguatan kapasitas pendidikan dasar di Indonesia, Unram dipilih oleh Bank Dunia sebagai perguruan tinggi pelaksana untuk wilayah Indonesia Timur," katanya pada acara yang dihadiri  Mae Chu Chang dari Bank Dunia.

Ia mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan pada 28 Februari 2013 dalam bentuk "live talk show" di stasiun radio dan TV dilanjutkan dengan wokshop, pameran dan demonstrasi penggunaan produk sofware dari Bank Dunia untuk memperkuat kapasitas pendidikan di tingkat dasar di Indonesia.

Dia mengatakan, tujuan utama dari diseminasi antara lain sebagai bekal pengetahuan dan pengalaman praktik yang dihasilkan dari Program Basic Education Capacity Trust Fund (BEC-TF) kepada para pemangku kepentingan pendidikan di tingkat regional untuk berkontribusi pada upaya peningkatan tata kelola pendidikan yang lebih baik.

"Secara khusus kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan meningkatkan akses staf pendidikan terhadap pengetahuan dan praktik yang baik dari pengelolaan pendidikan," katanya.

Selain itu mempromosikan percepatan tata kelola pendidikan yang lebih baik di semua tingkat Dinas Pendidikan dari sekolah sampai ke tingkat pusat melalui budaya berbagai praktik yang baik.

Di samping itu, kata Eddy, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tata kelola pendidikan yang lebih baik dan bagaimana partisipasi serta keterlibatan yang dapat disalurkan ke dalam sistem pendidikan.

Tujuan lainnya adalah sebagai awal dari upaya menbangun jaringan antara satuan pendidikan, membuka akses yang lebih luas pada sumber daya pengetahuan dan keterampilan antara satu dengan yang lainnya.

Menurut dia, hasil program BEC-TF yang didiseminasikan antara lain sekolah aman dan hemat energi atau "Safe and Energy Efficient School" (SEES) kemudian dikembangkan menjadi sebuah riset "Clean Energy Resources to Drive Advance in Schooling" (Cerdas).

Dia mengatakan, ini merupakan program kolaborasi antara inisiatif pengurangan risiko bencana dan pengembangan pendidikan. Program sekolah aman, pemanfaatan energi terbarukan dirintis di beberapa sekolah di NTB.

"Berdasarkan laporan riset Cerdas anak-anak dan komunitas di sekitar lokasi sekolah terpencil mendapatkan manfaat yang besar dari pemasangan energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin serta pembagian lampu 'Light Emitting Diode' (LED) yang dapat diisi ulang untuk belajar di rumah," katanya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013