Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pembangunan jalur kereta api  Pelabuhan Linau Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu menuju Kabupaten Muara Enim Sumatra Selatan masuk dalam rencana jalur kereta api Pulau Sumatera atau "Railway Sumatra".

"Jalur KA Linau-Muara Enim sudah masuk dalam rencana revisi jalur kereta api Sumatra yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Abriyani di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan pembangunan jalur ini sudah lama direncanakan dan beberapa investasi sudah ditawarkan, tapi diperkuat dengan keputusan Kementerian Perhubungan dalam "Railway Sumatra".

Rencana awal, jalur ini akan digunakan untuk angkutan khusus batu bara dari Sumatra Selatan serta sejumlah daerah di Bengkulu.

Namun, tidak menutup kemungkinan akan menjadi jalur transportasi untuk masyarakat umum.

Menurutnya, terdapat beberapa persoalan mendasar dalam rencana pembangunan tersebut, terutama jalur KA akan melintasi kawasan hutan lindung.

Jalur KA Linau-Muara Enim sepanjang 160 kilometer melintasi kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), meski belum diketahui total luasnya.

"Ini yang akan dicari formulanya, apakah pinjam pakai atau menerapkan teknologi lain yang tidak mengganggu ekosistim kawasan hutan," ujarnya.

Selain transportasi KA, jalur Linau-Muara Enim juga sudah dapat ditempuh dengan jalan darat, hanya saja kualitasnya perlu ditingkatkan.

Ia mengatakan jika jalur KA dibangun di wilayah ini, maka Pelabuhan Linau akan berkembang dan berpotensi menjadi Pelabuhan Nusantara.

"Karena banyak daerah di sekitar Linau yang akan memanfaatkan pelabuhan itu, seperti Lampung dan Muara Enim serta Kabupaten Ogan Komering Ulu," tambahnya.

Selama ini kata dia batu bara dari Muara Enim diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Siapi-api yang jaraknya mencapai 300 kilometer. Sedangkan jika melalui Pelabuhan Linau dapat memangkas jarak tempuh hingga 150 kilometer.

Selain jalur Linau-Muara Enim, satu jalur lainnya juga masuk dalam Railway Sumatra yakni menghubungkan Kota Bengkulu dengan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong yang akan disambungkan ke Sumatra Selatan.

Panjang rel KA dari Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong-Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, sekitar 130 kilometer melintasi Hutan Lindung Bukit Daun sekitar empat kilometer.

Selain batu bara, pembangunan rel KA tersebut juga untuk pengangkutan hasil petanian, perkebunan dan pertambangan dari Bengkulu dan sekitarnya seperti Kota Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Musi Banyu Asin. (ANT/.KR-RNI)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012