Kuta (Antara Bengkulu) - Situasi objek wisata Pantai Kuta, Bali, lengang pada saat umat Hindu melaksanakan ritual Catur Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Caka 1935, Selasa.
Hanya suara debur ombak yang berkejaran sepanjang hari mewarnai tujuan wisata favorit di Pulau Dewata itu.
Beberapa petugas keamanan desa adat atau pecalang yang terlihat lalu-lalang di sekitar Pantai Kuta.
Para wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang menginap di sejumlah hotel di Kuta itu jauh-jauh hari sebelumnya mendapat informasi agar mereka tetap berada di dalam areal hotel.
"Kami sudah memberitahukan kepada para tamu di hotel ini untuk tidak keluar saat Hari Nyepi. Mereka sama sekali tidak diperkenankan keluar dari areal hotel," kata General Manager Grand Istana Rama Hotel, Andi Ananto, di Kuta.
Pihaknya sama sekali tidak memperkenankan para tamu beranjak ke luar hotel sebagaimana instruksi aparat Desa Adat Kuta, kecuali dalam keadaan darurat, seperti sakit atau hendak melahirkan.(ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Hanya suara debur ombak yang berkejaran sepanjang hari mewarnai tujuan wisata favorit di Pulau Dewata itu.
Beberapa petugas keamanan desa adat atau pecalang yang terlihat lalu-lalang di sekitar Pantai Kuta.
Para wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang menginap di sejumlah hotel di Kuta itu jauh-jauh hari sebelumnya mendapat informasi agar mereka tetap berada di dalam areal hotel.
"Kami sudah memberitahukan kepada para tamu di hotel ini untuk tidak keluar saat Hari Nyepi. Mereka sama sekali tidak diperkenankan keluar dari areal hotel," kata General Manager Grand Istana Rama Hotel, Andi Ananto, di Kuta.
Pihaknya sama sekali tidak memperkenankan para tamu beranjak ke luar hotel sebagaimana instruksi aparat Desa Adat Kuta, kecuali dalam keadaan darurat, seperti sakit atau hendak melahirkan.(ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013