Sebanyak enam orang personel Kepolisian Sektor (Polsek) Percut Sei Tuan, Polrestabes Medan dinyatakan bersalah dalam kasus penganiayaan saksi pembunuhan atas nama Sarpan (57) beberapa waktu lalu.
"Kita akui caranya salah, makanya kita bebas tugaskan sembilan oknum. Kemudian kita melakukan pemeriksaan secara mendalam, lalu enam dinyatakan bersalah," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Selasa (14/7).
Kendati begitu, Tatan tidak menyebutkan identitas keenam personel Polsek Percut Sei Tuan tersebut. Namun ia menyebutkan, dalam waktu dekat mereka akan menjalani sidang disiplin.
"Makannya dalam waktu dekat akan dilakukan sidang disiplin," ujarnya.
Sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan yang dialami Sarpan ini bermula saat ia dijadikan saksi kunci pembunuhan Dodi Sumanto (40) pada Kamis (2/7). Dodi saat itu diduga dibunuh oleh anak dari pemilik rumah berisial A tempat mereka bekerja merenovasi rumah.
Polisi dalam keterangan persnya Kamis (9/7) mengatakan bahwa A menghabisi nyawa Dodi dengan cara memukul bagian belakang kepalanya sebanyak dua kali dengan cangkul hingga tewas.
Karena menjadi saksi kasus pembunuhan ini, polisi membawa Sarpan ke Mapolsek Percut Sei Tuan guna menjalani proses penyelidikan. Tetapi, Sarpan ditahan selama lima hari dan diduga mengalami sejumlah penyiksaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Kita akui caranya salah, makanya kita bebas tugaskan sembilan oknum. Kemudian kita melakukan pemeriksaan secara mendalam, lalu enam dinyatakan bersalah," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Selasa (14/7).
Kendati begitu, Tatan tidak menyebutkan identitas keenam personel Polsek Percut Sei Tuan tersebut. Namun ia menyebutkan, dalam waktu dekat mereka akan menjalani sidang disiplin.
"Makannya dalam waktu dekat akan dilakukan sidang disiplin," ujarnya.
Sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan yang dialami Sarpan ini bermula saat ia dijadikan saksi kunci pembunuhan Dodi Sumanto (40) pada Kamis (2/7). Dodi saat itu diduga dibunuh oleh anak dari pemilik rumah berisial A tempat mereka bekerja merenovasi rumah.
Polisi dalam keterangan persnya Kamis (9/7) mengatakan bahwa A menghabisi nyawa Dodi dengan cara memukul bagian belakang kepalanya sebanyak dua kali dengan cangkul hingga tewas.
Karena menjadi saksi kasus pembunuhan ini, polisi membawa Sarpan ke Mapolsek Percut Sei Tuan guna menjalani proses penyelidikan. Tetapi, Sarpan ditahan selama lima hari dan diduga mengalami sejumlah penyiksaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020