Bengkulu (Antara Bengkulu) - Menteri Agama Suryadharma Ali mendukung rencana pemberian aset eks Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIII dalam lahan IAIN Bengkulu berupa gedung dan sarana ibadah lainnya.
"Saya melihat aset tersebut tidak terurus dan banyak gedung yang rusak dan bocor, sedangkan pembangunannya menggunakan dana rakyat," kata Suryadharma Ali di Bengkulu, Rabu.
Usai meresmikan perubahan status Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu itu, beliau banyak mendapat masukan dan melihat langsung eks MTQ tersebut.
Rencana pemberian aset Pemprov Bengkulu kepada IAIN Bengkulu itu merupakan langkah yang tepat dan cepat direalisasikan, disisi lain Gubernur Bengkulu setiap tahun memberikan anggaran khusus bagi peningkatan sarana IAIN tersebut, ujarnya.
Pihak IAIN juga jangan berpuas diri atas pemberian aset tersebut, sarana dan prasarana yang ada dijaga dan perbaiki sehingga bermanfaat bagi dunia pendidikan, ujarnya.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyha mengatakan, pihaknya tengah memproses pemberian aset tersebut dan perlu dukungan DPRD Provinsi Bengkulu.
Ia mengatakan, aset pemprov Bengkulu membangun pada lahan IAIN menjelang seleksi hingga MTQ XXIII berlangsung sudah menghabiskan dana puluhan miliar rupiah.
Kondisi aset tersebut saat ini sangat memprihatinkan karena tidak terpelihara, bila diserahkan pada IAIN segala aset itu akan bermanfaat bagi pengembangan kampus bidang studi baru bagi IAIN ke depan, ujarnya.
Rektor IAIN Bengkulu Dr Sirajudin mengatakan, pemberian aset eks MTQ XXIII tersebut sangat diharapkan untuk mendukung berdirinya Ma,had Al-Jami'ah.
Selain itu akan dibangun beberapa gedung kuliah bagi jurusan baru sesuai standar IAIN karena banyak penambahan kurikulum dan lokasi kegiatan mahasiswa di lingkungan tersebut, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Saya melihat aset tersebut tidak terurus dan banyak gedung yang rusak dan bocor, sedangkan pembangunannya menggunakan dana rakyat," kata Suryadharma Ali di Bengkulu, Rabu.
Usai meresmikan perubahan status Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu itu, beliau banyak mendapat masukan dan melihat langsung eks MTQ tersebut.
Rencana pemberian aset Pemprov Bengkulu kepada IAIN Bengkulu itu merupakan langkah yang tepat dan cepat direalisasikan, disisi lain Gubernur Bengkulu setiap tahun memberikan anggaran khusus bagi peningkatan sarana IAIN tersebut, ujarnya.
Pihak IAIN juga jangan berpuas diri atas pemberian aset tersebut, sarana dan prasarana yang ada dijaga dan perbaiki sehingga bermanfaat bagi dunia pendidikan, ujarnya.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyha mengatakan, pihaknya tengah memproses pemberian aset tersebut dan perlu dukungan DPRD Provinsi Bengkulu.
Ia mengatakan, aset pemprov Bengkulu membangun pada lahan IAIN menjelang seleksi hingga MTQ XXIII berlangsung sudah menghabiskan dana puluhan miliar rupiah.
Kondisi aset tersebut saat ini sangat memprihatinkan karena tidak terpelihara, bila diserahkan pada IAIN segala aset itu akan bermanfaat bagi pengembangan kampus bidang studi baru bagi IAIN ke depan, ujarnya.
Rektor IAIN Bengkulu Dr Sirajudin mengatakan, pemberian aset eks MTQ XXIII tersebut sangat diharapkan untuk mendukung berdirinya Ma,had Al-Jami'ah.
Selain itu akan dibangun beberapa gedung kuliah bagi jurusan baru sesuai standar IAIN karena banyak penambahan kurikulum dan lokasi kegiatan mahasiswa di lingkungan tersebut, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013