Kalangan pedagang kambing dan sapi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan tingkat penjualan hewan kurban mereka pada tahun ini mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untung (43), salah seorang pedagang hewan kurban di Kota Curup, Sabtu, mengatakan penjualan hewan kurban, baik jenis kambing maupun sapi, tahun ini mengalami penurunan drastis yang diperkirakan akibat lemahnya daya beli masyarakat.
"Tahun ini penjualan hewan kurban turun drastis, mungkin karena pengaruh dari COVID-19 sehingga orang yang akan memotong hewan kurban jadi sedikit. Sampai hari ini saya baru bisa menjual 18 ekor sapi, kalau tahun sebelumnya bisa mencapai 40 ekor," kata dia.
Ternak yang dijualnya,i tambah dia, untuk jenis kambing lokal yang sudah bisa disembelih dijual mulai dari Rp2,5 hingga Rp5 juta.
Untuk sapi bali mereka jual seharga Rp12 juta hingga Rp18 juta, sedangkan sapi simental dijual paling murah Rp22 juta sampai Rp35 juta.
Hewan kurban yang mereka jual, kata dia, untuk jenis kambing merupakan hasil peternakan warga setempat dan untuk jenis sapi sebagian besar berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan serta Bengkulu Utara dan sebagian kecil dari Rejang Lebong.
Suratno, pedagang ternak di Kelurahan Talang Benih, menyatakan hingga saat ini baru bisa menjual tiga ekor sapi. Jumlah ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang bisa mencapai lima ekor sapi.
"Kalau yang belinya selain berasal dari kecamatan-kecamatan di Rejang Lebong juga dari Kabupaten Kepahiang. Para pembeli ini umumnya memilih sapi karena kebanyakan ikut arisan kurban di masjid-masjid, kalau yang beli perorangan itu paling untuk jenis kambing," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Untung (43), salah seorang pedagang hewan kurban di Kota Curup, Sabtu, mengatakan penjualan hewan kurban, baik jenis kambing maupun sapi, tahun ini mengalami penurunan drastis yang diperkirakan akibat lemahnya daya beli masyarakat.
"Tahun ini penjualan hewan kurban turun drastis, mungkin karena pengaruh dari COVID-19 sehingga orang yang akan memotong hewan kurban jadi sedikit. Sampai hari ini saya baru bisa menjual 18 ekor sapi, kalau tahun sebelumnya bisa mencapai 40 ekor," kata dia.
Ternak yang dijualnya,i tambah dia, untuk jenis kambing lokal yang sudah bisa disembelih dijual mulai dari Rp2,5 hingga Rp5 juta.
Untuk sapi bali mereka jual seharga Rp12 juta hingga Rp18 juta, sedangkan sapi simental dijual paling murah Rp22 juta sampai Rp35 juta.
Hewan kurban yang mereka jual, kata dia, untuk jenis kambing merupakan hasil peternakan warga setempat dan untuk jenis sapi sebagian besar berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan serta Bengkulu Utara dan sebagian kecil dari Rejang Lebong.
Suratno, pedagang ternak di Kelurahan Talang Benih, menyatakan hingga saat ini baru bisa menjual tiga ekor sapi. Jumlah ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang bisa mencapai lima ekor sapi.
"Kalau yang belinya selain berasal dari kecamatan-kecamatan di Rejang Lebong juga dari Kabupaten Kepahiang. Para pembeli ini umumnya memilih sapi karena kebanyakan ikut arisan kurban di masjid-masjid, kalau yang beli perorangan itu paling untuk jenis kambing," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020