Seorang pria berinisial MJY (21) mengalami luka serius setelah dituduh mengelapkan sepeda motor milik oknum anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) dari Fraksi PDI Perjuangan berinisial IMF (27).
Tidak hanya sampai di situ saja, korban yang diketahui seorang supir ini disiksa secara kejam dengan cara dicabut paksa kuku jari-jari kakinya.
Akibat kejadian itu, MJY warga Desa Pinang Damai, Kecamatan Torgamba ini mengalamai luka lebam di sekujur tubuh bagian wajah, dada, punggung, perut dan kepala terdapat pembekuan darah. Dia juga harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum di Kota Rantauprapat, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum di Kotapinang.
Informasi yang di himpun ANTARA dari Ibu Kandung MJY, Arbaiyah, Kamis (23/7) sore peristiwa nahas itu terjadi pada, Minggu (28/6) siang sekira pukul 23.05 WIB, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel.
Korban meminjam sepeda motor pelaku sekira pukul 14.00 WIB. Kemudian, MJY mendapat telepon dari pelaku IMF sekira pukul 23.00 WIB menayakan tentang sepeda motor Yamaha Jupiter yang dipinjamkan. Diduga kuat, terkait peminjaman sepeda motor terjadi perselisihan.
Korban yang merasa ketakutan menginformasikan keberadaanya di Hotel Melati di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Kemudian IMF bersama tiga orang rekannya menjemput MJY menggunakan mobil untuk dibawa ke Cikampak, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel.
Sesampainya di Desa Gapura, Kampung Sawah, Kecamatan Torgamba, MJY di interogasi terkait keberadaan sepeda motor. Saat perselisihan berlangsung, IMF bersama rekannya memukul MJY mengunakan benda-benda tumpul karena tidak mendapat pengakuan jabawan yang tidak jelas.
IMF kembali menyiksa MJY hingga akhirnya mencabut kuku kelingking kaki kirinya. Beruntung, warga yang melihat berinisiatif membantunya, sehingga nyawa MJY bisa terselamatkan.
Setelah kejadian itu, MJY sempat dirawat di salah satu Rumah Sakit Umum di Kotapinang selama beberapa hari. Mendapati luka serius, Arbaiyah membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum yang berada di Kota Rantauprapat untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Arabaiyah mengatakan, walapun kasus ini terjadi pada bulan Juni 2020, MJY baru bisa membuat laporan ke Polres Labuhanbatu, Kamis (9/7) setelah kondisi kesehatannya mulai membaik.
Pihaknya berharap dengan adanya laporan tersebut, oknum Anggota DPRD Kabupaten Labusel dapat ditindak dan mengamankan para pelaku. "Saya mohon pak Polisi memproses kasus ini," pintanya.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP. Parikhesit ketika di konfirmasi mengenai laporan penganiayaan oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Labusel, membenarkan laporan tersebut. "Ya benar ada laporan. Sudah kita tangani," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Tidak hanya sampai di situ saja, korban yang diketahui seorang supir ini disiksa secara kejam dengan cara dicabut paksa kuku jari-jari kakinya.
Akibat kejadian itu, MJY warga Desa Pinang Damai, Kecamatan Torgamba ini mengalamai luka lebam di sekujur tubuh bagian wajah, dada, punggung, perut dan kepala terdapat pembekuan darah. Dia juga harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum di Kota Rantauprapat, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum di Kotapinang.
Informasi yang di himpun ANTARA dari Ibu Kandung MJY, Arbaiyah, Kamis (23/7) sore peristiwa nahas itu terjadi pada, Minggu (28/6) siang sekira pukul 23.05 WIB, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel.
Korban meminjam sepeda motor pelaku sekira pukul 14.00 WIB. Kemudian, MJY mendapat telepon dari pelaku IMF sekira pukul 23.00 WIB menayakan tentang sepeda motor Yamaha Jupiter yang dipinjamkan. Diduga kuat, terkait peminjaman sepeda motor terjadi perselisihan.
Korban yang merasa ketakutan menginformasikan keberadaanya di Hotel Melati di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Kemudian IMF bersama tiga orang rekannya menjemput MJY menggunakan mobil untuk dibawa ke Cikampak, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel.
Sesampainya di Desa Gapura, Kampung Sawah, Kecamatan Torgamba, MJY di interogasi terkait keberadaan sepeda motor. Saat perselisihan berlangsung, IMF bersama rekannya memukul MJY mengunakan benda-benda tumpul karena tidak mendapat pengakuan jabawan yang tidak jelas.
IMF kembali menyiksa MJY hingga akhirnya mencabut kuku kelingking kaki kirinya. Beruntung, warga yang melihat berinisiatif membantunya, sehingga nyawa MJY bisa terselamatkan.
Setelah kejadian itu, MJY sempat dirawat di salah satu Rumah Sakit Umum di Kotapinang selama beberapa hari. Mendapati luka serius, Arbaiyah membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum yang berada di Kota Rantauprapat untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Arabaiyah mengatakan, walapun kasus ini terjadi pada bulan Juni 2020, MJY baru bisa membuat laporan ke Polres Labuhanbatu, Kamis (9/7) setelah kondisi kesehatannya mulai membaik.
Pihaknya berharap dengan adanya laporan tersebut, oknum Anggota DPRD Kabupaten Labusel dapat ditindak dan mengamankan para pelaku. "Saya mohon pak Polisi memproses kasus ini," pintanya.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP. Parikhesit ketika di konfirmasi mengenai laporan penganiayaan oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Labusel, membenarkan laporan tersebut. "Ya benar ada laporan. Sudah kita tangani," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020