Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengungkap terdapat tambahan pasien yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 39 orang yang didominasi dari klaster RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.

"Untuk update persebaran COVID-19 di Kabupaten Blitar, terdapat 39 kasus terkonfirmasi baru, sebanyak 31 kasus di antara dari klaster RSUD Ngudi Waluyo atau gowes (bersepeda)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti di Blitar, Jumat malam.

Ia mengatakan petugas medis yang tertular COVID-19 pada klaster RSUD Ngudi Waluyo berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Blitar, seperti Kecamatan Binangun, Doko, Gandusari, Garum, dan Kanigoro, dengan total 31 orang terkonfirmasi.

Sedangkan delapan orang lainnya yang terkonfirmasi dari klaster lainnya. Mereka berasal dari Kecamatan Binangun, Doko, Garum dan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Ia mengakui tambahan tersebut memang paling banyak dari klaster RSUD Ngudi Waluyo. Pihaknya juga langsung melakukan penelusuran dari temuan kasus tersebut.

"Tambahan 39 kasus itu paling banyak dari rumah sakit (RSUD Ngudi Waluyo), lainnya dari swab yang kami lakukan dan juga swab mandiri. Jadi, kami langsung adakan tracing, artinya titik positif yang aman ini kami cari kontak eratnya," katanya.

Ia berharap dengan tracing yang telah dilakukan diharapkan bisa lebih mudah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Krisna juga sudah koordinasi dengan pihak RSUD Ngudi Waluyo Blitar. Mereka juga sudah melakukan rapid test. Namun, untuk penutupan fasilitas rumah sakit masih menunggu perkembangan dan koordinasi lebih lanjut.

"Pihak rumah sakit masih melakukan swab untuk petugas di beberapa ruangan. Apa boleh buat kalau kondisinya seperti ini apabila ditutup kami arahkan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Jika penuh ke Medika. OTG (orang tanpa gejala) kami arahan ke rumah isolasi. Pasien bisa juga kami rujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung, Pare, Surabaya atau Malang," katanya.

Klaster RSUD Ngudi Waluyo atau gowes tersebut, kata dia, awalnya ditemukan tenaga medis yang tertular COVID-19 dari komunitas sepeda yang diikuti para petugas medis di rumah sakit itu.

Pihak RSUD Ngudi Waluyo sebelumnya juga sempat menutup sementara sejumlah layanan, salah satunya ruang instalasi bedah selama dua hari. Pihak rumah sakit kini membuka kesempatan bagi relawan untuk ikut menangani pelayanan pasien COVID-19.

Sementara itu, hingga Jumat (24/7), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Blitar mencapai 1.065, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 112 orang, dan jumlah yang terkonfirmasi adalah 137 orang, dimana 56 sembuh, 70 dirawat dan sisanya 11 orang meninggal dunia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020