Ambon (Antara Bengkulu) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan dianugrahi gelar  "Uun Rat"(pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan adat Kei) saat kunjungan ke Kota Tual yang dijadwalkan Juni 2013.

"Gelar tersebut merupakan kesepakatan pemerintah Kota Tual, DPRD dan para pemangku adat setempat melalui koordinasi dengan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu," kata Ketua DPRD Kota Tual, Rudolf Marthen Waremra, ketika dikonfirmasi dari Ambon, Selasa petang.

Gelar adat diberikan dengan pertimbangan Kepala Negara mampu mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan sebagaimana dirasakan masyarakat Kota Tual.

Tidak kalah strategis adalah peranan yang dilakukan Presiden Yudhoyono dalam menjaga jalinan koordinasi partai politik (Parpol).

"Jujur dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ternyata Susilo Bambang Yudhoyono mampu mengendalikan kemelut internal Parpol tersebut sehingga terpelihara stablitas keamanan di Tanah Air," ujarnya.

Marthen mengemukakan masyarakat Kota Tual yang hanya dibatasi jembatan Watdek dengan wilayah Kabupaten Maluku Tenggara siap menerima kunjungan Presiden Yudhoyono.

"Muncul kebanggaan masyarakat Kota Tual bila dikunjungi Presiden Yudhoyono karena merupakan sejarah strategis seorang Kepala Negara ke sini," tandasnya.  
Presiden berkunjung ke Kota Tual dalam rangka meresmikan sejumlah proyek, baik didanai APBN maupun APBD Maluku.

Proyek yang dijadwalkan diresmikan Kepala Negara tersebut didominasi sektor perhubungan yang telah ditinjau Menteri Perhubungan, E.E. Mangindan, pekan kedua Maret 2013.

Menhub saat itu meninjau Kota Ambon, Kota Tual dan Banda. Setelah melakukan peninjauan, maka diputuskan peresmian proyeknya yang dijadwalkan oleh Presiden dilaksanakan Juni 2013.

Pewarta: Oleh Alex Sariwating

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013