Bengkulu (Antara Bengkulu) - Pelabuhan Indonesia II Bengkulu menyarankan kepada perusahaan tambang batu bara yang dekat dengan kawasan pantai sebaiknya mengangkut hasil tambangnya dengan menggunakan tongkang ke pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu.

"Selama ini perusahaan batu bara yang dekat dengan kawasan pantai mengangkut hasil produksinya dengan angkutan truk, sehingga merusak jalan nasional," kata General Manager Pelabuhan Indonesia (pelindo) II Bengkulu Nurhikmat, Selasa.

Ia mengatakan mengangkut produksi batu bara menggunakan tongkang akan lebih irit dan efisien, disamping tidak merusak jalan dan bisa menekan risiko dalam perjalanan.

Kalau setiap perusahaan tambang batu bara membuat jalan khusus ke pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu sangat sulit disamping jaraknya cukup jauh juga memerlukan dana tidak sedikit.

Selain itu perusahaan akan terhindar dari penerapanan bahan bakar minyak non subasidi karena kapal tongkang sejak dulu sudah menggunakan BBM non subaidi, ujarnya.

Ia menjelaskan, apabila produksi batu bara setiap minggu empat ribu ton dan harus diangkut ke penumpukan batu bara di Pulau Baai Bengkulu akan menggunakan 20 truk dengan kapasitas masing-masing 20 ton.

Namun, apabila diangut dengan tongkang cukup satu tongkang karena kapasitasnya sekitar empat ribu ton, namun pihak perusahaan harus menyiapkan pelabuhan tongkang tersebut.

Perusahaan tambang batu bara dekat kawasan pantai itu sebagian besar berada di kabupaten Bengkulu Utara, dari lokasi tambang ke kawasan pantai paling jauh 30 kilometer, namun bila menempuh jalan darat ke pelabuhan pulau Baai Bengkulu rata-rata di atas 150 kilometer.

Pelabuhan pulau Baai Bengkulu sejak dulu sudah menyiapkan lahan cukup luas untuk terminal kering khususnya angkutan batu bara, sedangkan terminal cair yang akan dibangun pada 2013 untuk melayani pengapalan minyak mentah kelapa sawit.

Manager angkutan prusahaan batu bara Bengkulu Safran Junaidi mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum bisa membuat jalan khusus angkutan batu bara tersebut, terlebih kondisi harga jual di pasaran nasional dan internasional sedang turun.

Terkait dengan saran dari Pelindo tersebut, pihaknya sangat  merespon tapi tetap memerlukan waktu dan melihat perkembangan harga batu bara ke depan.

"Sekarang saja banyak tambang batu bara yang menghentikan kegiatannya akibat tidak mampu membayar upah pekerja dan biaya operasional tidak seimbang harga jual batu bara," ujarnya.

Pewarta: Oleh Zulkifli Lubis

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013