Lubukbasung (Antara Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat kerugian materi akibat banjir di tiga kecamatan di daerah itu diperkirakan mencapai Rp14,92 miliar.

Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito di Lubukbasung, Rabu, mengatakan kerugian itu dihitung berdasarkan areal tanaman padi yang tertimbun material banjir seluas 143 hektare, jembatan rusak sebanyak enam lokasi, kolam terendam seluas 55,5 hektare.

Sementara, irigasi enam unit, terjadinya pendangkalan sungai, jalan dan lainya.

Lalu, perkebunan masyarakat satu hektare, rumah masyarakat terendam sebanyak 163 unit, induk ikan yang hanyut sebanyak 25,5 ton, bibit sebanyak 39.35 juta ekor.

"Data kerugian ini diambil dari tiga kecamatan yang rendam banjir, yakni Palembayan, Palupuh dan Tanjung Raya," sebutnya.

Ia merincikan, kerugian di Kecamatan Tanjung Raya sekitar Rp12,31 miliar, Kecamatan Palembayan sekitar Rp1,69 miliar dan Kecamatan Palupuh sebesar Rp420 juta.

Dalam menindaklanjuti musibah tersebut, pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak TNI, Kepolisian dan PMI Kabupaten Agam, melakukan evakuasi warga dari tempat yang dianggap rawan bencana.

Dengan kejadian ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tinggal di dataran rendah dan di perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi. "Ini bertujuan untuk meminimalisir korban jiwa," katanya.

Sementara Camat Palupuh Syahrul Hamidi mengatakan, sekitar 10 hektare lahan pertanian dengan usia satu bulan di Pasi Laweh, Air Biso dan Anbaba terancam kekeringan akibat jebolnya irigasi di daerah itu akibat banjir tersebut.

Dia mengatakan,  irigasi itu jebol sepanjang 108 meter yang berada di beberapa titik, yakni Pasi Laweh dengan sepanjang 50 meter, Aia Biso dengan panjang delapan meter dan Anbaba dengan panjang 50 meter.

"Kondisi irigasi ini ambruk dan tidak bisa mengairi sawah," kata dia.

Selain terancam kekeringan, tambah dia, lahan pertanian juga tertimbun pasir Sungai Sipisang dengan luas lima hektare.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya telah melaporkan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Dinas Pekerja Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam.

"Intansi tersebut sudah melakukan kunjungan ke lokasi pada Selasa (26/3)," katanya. (ANT)

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013