Dua sirene peringatan dini tsunami yang berada di kawasan Pantai Panjang dan perkantoran Pemda Provinsi Bengkulu saat ini dalam keadaan rusak. 

"Dua alat sirine tsunami kita lagi rusak. Rencananya tahun depan akan ada perbaikan," kata Kepala BMKG Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik, di Bengkulu Selasa.

Ia mengatakan tahun ini tidak ada alokasi dana pemeliharaan sirine tsunami tersebut. Kendati demikian, deteksi dini peringatan gempa dan tsunami tetap termonitor di Geofisika BMKG Kepahiang.

"Kita sudah antisipasi peringatan dini melalui broadcast sms maupun group whatsapp dan via media sosial untuk disampaikan ke masyarakat apabila ada potensi gempa yang berdampak pada munculnya gelombang tsunami," kata Apoh.

Namun hal tersebut malah jadi kendala bagi masyarakat yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai. 

Terlebih, sosialisasi deteksi bencana kepada masyarakat sampai saat ini belum begitu gencar, berakibat pada pemahaman masyarakat yang justru saat terjadi bencana akan lebih mudah panik.

Seperti diketahui, gempa bumi magnitudo 6,9 dan 6,8 mengguncang Bengkulu pada pekan lalu yang sudah disusul 24 gempa susulan.

Pewarta: Bisri Mustofa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020