Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan perkembangan kasus penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta mengkhawatirkan dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini, kata Anies, terlihat setelah tingginya rataan kasus positif (positivity rate) di Jakarta yang mencapai 13,2 persen dalam sepekan terakhir membuat kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta hampir penuh.
"Situasinya mengkhawatirkan dalam satu pekan terakhir, angka positivity rate di Jakarta itu 13,2 persen satu minggu terakhir, kemudian kapasitas rumah sakit yang ada batasnya nyaris penuh," ucap Anies di Jakarta, Rabu.
Tercatat, berdasarkan data yang diterbitkan Dinas Kesehatan DKI pada Rabu (8/9), tempat tidur isolasi harian COVID-19 di 67 RS rujukan adalah sekitar 77 persen dari kapasitasnya saat ini sebanyak 4.456 tempat tidur atau tersisa sekitar 1.024 untuk penanganan paparan dari Virus Novel Corona jenis baru ini.
Sementara, okupansi tempat tidur ICU mencapai 83 persen dari kapasitasnya sejumlah 483 buah, atau hanya menyisakan sebanyak 83 unit di 67 rumah sakit rujukan untuk penanganan paparan Virus Novel Corona jenis baru ini.
"Rumah sakit ada batasnya, bila jumlah yang membutuhkan perawatan makin hari makin banyak di atas kemampuan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga medis, maka kita akan menghadapi masalah besar," ujar Anies.
Karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku sedang menggodok paket kebijakan baru yang bakal segera diterapkan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi rampung pada 10 September 2020 besok.
"Kami akan mereview semua dan akan menyiapkan kebijakan-kebijakan baru. Kami rapatkan dulu, baru kita umumkan," kata dia.
Orang nomor satu di DKI ini pun kembali mengingatkan kepada warganya untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, khususnya terkait penggunaan masker.
"Saya berharap seluruh warga masyarakat untuk makin disiplin menggunakan masker, karena itulah kuncinya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Hal ini, kata Anies, terlihat setelah tingginya rataan kasus positif (positivity rate) di Jakarta yang mencapai 13,2 persen dalam sepekan terakhir membuat kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta hampir penuh.
"Situasinya mengkhawatirkan dalam satu pekan terakhir, angka positivity rate di Jakarta itu 13,2 persen satu minggu terakhir, kemudian kapasitas rumah sakit yang ada batasnya nyaris penuh," ucap Anies di Jakarta, Rabu.
Tercatat, berdasarkan data yang diterbitkan Dinas Kesehatan DKI pada Rabu (8/9), tempat tidur isolasi harian COVID-19 di 67 RS rujukan adalah sekitar 77 persen dari kapasitasnya saat ini sebanyak 4.456 tempat tidur atau tersisa sekitar 1.024 untuk penanganan paparan dari Virus Novel Corona jenis baru ini.
Sementara, okupansi tempat tidur ICU mencapai 83 persen dari kapasitasnya sejumlah 483 buah, atau hanya menyisakan sebanyak 83 unit di 67 rumah sakit rujukan untuk penanganan paparan Virus Novel Corona jenis baru ini.
"Rumah sakit ada batasnya, bila jumlah yang membutuhkan perawatan makin hari makin banyak di atas kemampuan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga medis, maka kita akan menghadapi masalah besar," ujar Anies.
Karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku sedang menggodok paket kebijakan baru yang bakal segera diterapkan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi rampung pada 10 September 2020 besok.
"Kami akan mereview semua dan akan menyiapkan kebijakan-kebijakan baru. Kami rapatkan dulu, baru kita umumkan," kata dia.
Orang nomor satu di DKI ini pun kembali mengingatkan kepada warganya untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, khususnya terkait penggunaan masker.
"Saya berharap seluruh warga masyarakat untuk makin disiplin menggunakan masker, karena itulah kuncinya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020