Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyoroti banyaknya anak muda yang terdiri dari mahasiswa dan warga biasa yang mengalami tindakan kekerasan saat menggelar demonstrasi di gedung DPR/MPR pada Kamis (22/8), lalu.
"Berbagai elemen masyarakat sejak minggu lalu yang turun langsung mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan mendorong tegaknya amanat reformasi yang memang kenyataannya ini, sayangnya ini banyak dihadapi dengan cara yang represif dan berlebihan," kata Anies saat siaran langsung di akun Youtubenya, Jumat.
Menurut Anies, semangat masyarakat terutama kalangan anak muda itu harus diapresiasi lantaran tengah mengawal putusan MK tentang Pilkada.
Semangat tersebut, kata Anies, merupakan tanda bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi dalam mengawal demokrasi di Indonesia.
Masyarakat dinilai Anies juga memiliki kepekaan ketika ada beberapa pihak yang mencoba mengganggu putusan MK demi kepentingan elit politik tertentu.
"Kami ingin meluruskan usaha pembengkokan atas konstitusi. Karena itu hadapi juga dengan rasa cinta sebagai saudara sebangsa. Ini (tindak kekerasan) sangat disesali dan ini tidak boleh berulang lagi," kata Anies.
Melihat semangat kalangan muda tersebut, Anies menyadari bahwa dirinya membutuhkan wadah untuk menampung gerakan-gerakan para pemuda dalam mengawal konstitusi.
Karenanya, setelah gagal dalam Pilkada dan Pilpres 2024, Anies berencana membangun partai politik ataupun organisasi masyarakat (ormas).
Anies mengatakan, wadah tersebut akan menjadi tempat bagi masyarakat untuk memperjuangkan demokrasi yang setara dan berpihak kepada masyarakat. Anies sendiri tidak menyebut kapan persisnya dia akan membangun ormas ataupun partai politik tersebut.
"Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara, yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan kebijakan dan gagasan," kata Anies.
Anies soroti banyak mahasiswa jadi korban kekerasan saat demo di DPR
Sabtu, 31 Agustus 2024 8:53 WIB 807