Keluarga besar Arteria Dahlan membantah kakek anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatera Barat (Sumbar) yang diungkapkan wartawan senior Hasril Chaniago di sebuah acara diskusi di televisi swasta di Jakarta. Selasa.
Keluarga Arteria Dahlan Prof Auzal Halim Dt Bagindo Sati dalam keterangan tertulisnya di Padang, Rabu, mengatakan tidak benar Arteria Dahlan mempunyai kakek bernama Bachtarudin.
Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang tersebut kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu bernama H. Wahab Syarif seorang pedagang tekstil di kawasan Tanah Abang dan neneknya bernama Hj. Lamsiar seorang ibu rumah tangga.
Ia menjelaskan pasangan ini memiliki tujuh orang anak dan salah satunya adalah ibu Arteria Dahlan bernama Hj. Wasniar. Hj Wasniar adalah guru sekolah dasar perguruan Cikini dan menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono, Jakarta Selatan.
Sementara kakek Arteria Dahlan dari pihak bapak, bernama H. Ahmad Dahlan bin H. Ali seorang pedagang di Sumatera Barat dan istrinya bernama Hj. Dahniar Yahya.
Hj. Dahniar Yahya biasa dipanggil Ibu Nian adalah seorang guru mengaji di Kukuban, Maninjau dan adalah tokoh Masyumi.
Ia mengatakan Hj. Dahniar Dahlan pernah ditahan oleh pemerintah Soekarno karena terlibat dengan pemberontakan PRRI.
“Jadi tidak benar kakek Arteria Dahlan, adalah tokoh yang mendirikan Partai PKI, karena tidak ada kakeknya yang bernama Bachtaruddin, seperti yang disebutkan Hasril Chaniago,” katanya.
Menurut dia penjelasan yang bersifat bantahan ini diberikan sehubungan dengan pernyataan wartawan senior Hasril Chaniago, pada sebuah acara diskusi televisi swasta yang mendapat liputan luas dari media.
Sementara itu sepupu Arteria Dahlan Harry Asmar Dt. Panghulu Dirajo yang juga Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Maninjau mengatakan kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu yang bernama H. Wahab Syarif seorang pedagang Tanah Abang yang sukses yang merantau ke Jakarta sekitar tahun 1950 dan menjadi semacam tempat singgah dari perantau-perantau Sumatera Barat umumnya, dan Maninjau khususnya, yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
"Rumah kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu ini adalah semacam tempat "transit" perantau yang baru datang di Jakarta, sebelum mereka mendapat rumah untuk tinggal," ujarnya.
Ia mengatakan di Maninjau memang ada tokoh PKI yang bernama Bachtaruddin, yang ikut mendirikan Partai PKI di Sumatera Barat tapi itu pasti bukanlah kakek Arteria Dahlan.
“Kami sangat menyesalkan pernyataan Hasril Chaniago, yang kurang akurat dalam memberikan informasi, sehingga sangat merugikan Arteria Dahlan secara pribadi dan Partai PDI Perjuangan secara umum,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Keluarga Arteria Dahlan Prof Auzal Halim Dt Bagindo Sati dalam keterangan tertulisnya di Padang, Rabu, mengatakan tidak benar Arteria Dahlan mempunyai kakek bernama Bachtarudin.
Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang tersebut kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu bernama H. Wahab Syarif seorang pedagang tekstil di kawasan Tanah Abang dan neneknya bernama Hj. Lamsiar seorang ibu rumah tangga.
Ia menjelaskan pasangan ini memiliki tujuh orang anak dan salah satunya adalah ibu Arteria Dahlan bernama Hj. Wasniar. Hj Wasniar adalah guru sekolah dasar perguruan Cikini dan menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono, Jakarta Selatan.
Sementara kakek Arteria Dahlan dari pihak bapak, bernama H. Ahmad Dahlan bin H. Ali seorang pedagang di Sumatera Barat dan istrinya bernama Hj. Dahniar Yahya.
Hj. Dahniar Yahya biasa dipanggil Ibu Nian adalah seorang guru mengaji di Kukuban, Maninjau dan adalah tokoh Masyumi.
Ia mengatakan Hj. Dahniar Dahlan pernah ditahan oleh pemerintah Soekarno karena terlibat dengan pemberontakan PRRI.
“Jadi tidak benar kakek Arteria Dahlan, adalah tokoh yang mendirikan Partai PKI, karena tidak ada kakeknya yang bernama Bachtaruddin, seperti yang disebutkan Hasril Chaniago,” katanya.
Menurut dia penjelasan yang bersifat bantahan ini diberikan sehubungan dengan pernyataan wartawan senior Hasril Chaniago, pada sebuah acara diskusi televisi swasta yang mendapat liputan luas dari media.
Sementara itu sepupu Arteria Dahlan Harry Asmar Dt. Panghulu Dirajo yang juga Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Maninjau mengatakan kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu yang bernama H. Wahab Syarif seorang pedagang Tanah Abang yang sukses yang merantau ke Jakarta sekitar tahun 1950 dan menjadi semacam tempat singgah dari perantau-perantau Sumatera Barat umumnya, dan Maninjau khususnya, yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
"Rumah kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu ini adalah semacam tempat "transit" perantau yang baru datang di Jakarta, sebelum mereka mendapat rumah untuk tinggal," ujarnya.
Ia mengatakan di Maninjau memang ada tokoh PKI yang bernama Bachtaruddin, yang ikut mendirikan Partai PKI di Sumatera Barat tapi itu pasti bukanlah kakek Arteria Dahlan.
“Kami sangat menyesalkan pernyataan Hasril Chaniago, yang kurang akurat dalam memberikan informasi, sehingga sangat merugikan Arteria Dahlan secara pribadi dan Partai PDI Perjuangan secara umum,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020