Kalangan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, didorong untuk mengelola potensi pariwisata yang ada di wilayah masing-masing sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Dewi Coryati di Kabupaten Rejang Lebong, Jumat, mengatakan kalangan pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Kepahiang harus menguasai promosi yang efektif dan efesien sehingga bisa mengenalkan destinasi wisata yang ada ditempatnya ke dunia luar.

"Kami juga menginginkan mereka mengetahui pentingnya BUMDes sebagai kegiatan ekonomi, kalau destinasi wisatanya maju itu juga akan menjadi salah satu koor bisnis dari BUMDes," kata dia  seusai menjadi pembicara bimtek kemitraan strategi promosi destinasi wisata pasar Indonesia, Asean, Australia dan Oceania yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif .

Keberadaan BUMDes  tambah dia, selain akan menjadi lembaga pengelola usaha wisata desa juga untuk memudahkan jika  ada bantuan pengembangan usaha yang akan diberikan pemerintah.

Untuk itu dia meminta 100 orang pelaku usaha wisata dari tujuh destinasi yang diundang pada kegiatan itu segera melakukan kerjasama dengan dengan BUMDes masing-masing desa sehingga ke depan bantuan dan pembinaan yang akan dilakukan pemerintah bisa mereka serap.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pemasaran Regional I Area II Kemenparekraf Naili Sahada  mengatakan, saat ini untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air khususnya domestik terutama 10 destinasi prioritas akan mendapatkan bantuan salah satunya adalah bimbingan teknis pengelolaan pariwisata, karena saat ini industri pariwisata di tengah pandemi COVID-19 sedang jatuh.

"Strategi yang bisa kita laksanakan melalui ekonomi kreatif, dimana pada ekonomi kreatif membantu UMKM untuk memberikan keleluasan mereka untuk menjual, bahkan bisa dimasukan ke ecommerce seperti tokopedia, beli-beli, lazada dan sebagainya," kata dia.

Pada situasi pandemi sekarang ini tambah dia, pelaku usaha dan konsumen tidak bisa melakukan transaksi tatap muka sehingga bisa memanfaatkan dunia digital melalui daring guna memasarkan usahanya.

Dikatakan Naili, kondisi perkembangan dunia pariwisata Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan bahkan dialami seluruh negara, untuk itu pembukaan lokasi wisata ini harus mematuhi protokol kesehatan sehingga pelaku usaha dan wisatawan yang datang bisa terhindar dari penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kepahiang, Tedy Adeba menjelaskan  di Kepahiang saat ini sudah ada tiga BUMDes yang bergerak mengelola pariwisata desa yang ada di Desa Sidorejo, Desa Sidomakmur dan Desa Sukasari.

"Sebelumnya sudah berjalan, tetapi kemudian ada penyebaran COVID-19 sehingga kembali terhenti. Namun saat ini sudah ada satu destinasi yang mulai buka, walaupun baru memperbolehkan pengunjung datang 50 persen serta menerapkan protokol kesehatan yakni Mountain Valley di Desa Sidorejo," katanya.

Sejauh ini destinasi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Kepahiang kata Tedy, antara lain Air Terjun Sengkuang, Air Terjun Bukit Hitam, Curug Embun, Danau Suro, Air Terjun Merigu, Mountain Valley Kabawetan, Damai Sari Flower dan Air Terjun Daspetah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020