Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan UKM Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 3.114 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu mendapat bantuan produktif usaha mikro atau BPUM dari pemerintah pusat.

Kepala Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong, Dwi Purnamasari saat berada di Pemkab Rejang Lebong, Kamis, mengatakan, pelaku UMKM setempat yang telah diusulkan guna mendapatkan bantuan permodalan ini lebih dari 5.000 orang.

"Yang sudah masuk ke rekening penerimanya sebanyak 3.114 pelaku UMKM, yang masih dalam proses sebanyak 671 karena masih ada kendala-kendala. Saat ini kita masih mengusulkan lagi pelaku UMKM guna mendapatkan bantuan ini ke pemerintah pusat," kata dia.

Dijelaskan dia, kalangan pelaku UMKM yang menerima bantuan modal usaha ini tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, di mana mereka menerima bantuan modal sebesar Rp2,4 juta yang dananya disalurkan ke rekening bank yang ditunjuk yakni BRI masing-masing penerimanya.

Penunjukan BRI selaku penyalurnya di daerah itu kata dia, karena bank itu telah memiliki unit hingga ke pedesaan, nantinya pelaku UMKM ini akan mendapatkan aplikasi BPUM dan menyetorkan nomor rekening atau harus membuka rekening bank jika belum memilikinya.

"Kami sudah melakukan kerjasama dengan BRI di Rejang Lebong untuk membuka rekening secara massal untuk UMKM yang mendapatkan BPUM. Namun dari 5.000 an pelaku UMKM yang kami usulkan beberapa waktu lalu tidak semuanya dikabulkan, karena ada yang berstatus PNS, TNI/Polri sehingga langsung dicoret," jelasnya.

Kalangan pelaku UMKM di daerah itu yang ingin mendapatkan bantuan permodalan di tengah pandemi COVID-19 ini kata dia, bisa mendatangi kantor Disperindagkop dan UKM setempat dengan membawa persyaratan mengisi blanko nama, alamat, nomor induk kependudukan (NIK) sesuai dengan KTP, jenis usaha dan jika ada menyertakan nomor rekening bank BRI.

Data pelaku UMKM ini selanjutnya akan mereka kirimkan ke pemerintah pusat, dan akan dilakukan verifikasi oleh BPKP Provinsi Bengkulu.

"Bantuan ini digunakan untuk penguatan permodalan, bukan untuk konsumtif. Diharapkan mereka bisa kembali menjalankan aktivitas sebagai pelaku usaha yang selama ini kurang permodalan karena pengaruh COVID-19," ungkap dia.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020