Beijing, (ANTARA/Reuters) - Gempa bumi yang berkekuatan 6,6 skala Richter di provinsi Sichuan, China, dan terjadi pada Sabtu pagi, sejauh ini telah menyebabkan 56 korban meninggal dan mencederai sekitar 600 korban lainnya.
        
Kantor berita Xinhua melaporkan sebanyak 2000 pasukan dikerahkan ke daerah bencana untuk memberikan pertolongan, sementara televisi CCTV melaporkan bahwa hanya kendaraan petugas darurat yang diizinkan memasuki daerah Ya'an yang menderita kerusakan akibat gempa dan bandara Chengdu pun sudah dibuka kembali.
        
Gempa terjadi pada pukul 08.02 pagi di Lushan dengan pusat gempa terjadi pada kedalaman 12 km dan dapat dirasakan di provinsi-provinsi tetangga juga di ibukota provinsi, Chengdu, sehingga banyak penduduk berhamburan keluar rumah dan gedung.
        
Kebanyakan korban meninggal terpusat di Lushan, yang kini aliran listrik dan airnya mati.
        
Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan seluruh upaya pertolongan dikerahkan untuk menyelamatkan korban agar dapat menekan jumlah korban jiwa sebanyak-banyaknya.
        
Li sedang dalam perjalanan menuju ke Ya'an, kata media pemerintah.
        
Gambar-gambar di sejumlah situs China menampakkan bangunan yang runtuh terguncang gempa dan para korban yang mendapat perawatan di rumah sakit.
        
Petugas penyelamat di Lushan sudah berhasil mengeluarkan 27 orang penyintas dari reruntuhan gedung, kata Xinhua.
        
"Saat ini kami sangat sibuk, masih ada delapan atau sembilan korban luka lagi," kata dokter Liu yang menangani mereka di rumah sakit Ya'an.
        
Kebanyakan korban mendapat cedera di bagin kepala dan kaki. tambahnya.
        
Seorang penduduk Chengdu, kawasan terletak 130 km dari kota Ya'an mengatakan kepada Xinhua ia sedang berada di lantai 13 sebuah bangunan ketika gempa mengguncang gedung tersebut sekitar 20 detik dan ia melihat ubin-ubin melayang dari gedung-gedung di sekitarnya.
        
Ya'an adalah kota berpenduduk 1,5 juta jiwa yang menjadi tempat lahirnya budaya minum teh China dan salah satu pusat pelestarian dan perlindungan panda raksasa.
        
"Guncangan dan getaran masih terjadi di daerah ini, tetapi kami aman, panda-panda juga aman," kata seorang juru bicara taman Bifengxia di Ya'an, yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang dihuni oleh lebih dari 100 panda.
       
Suara jeritan dan teriakan terdengar saat Reuters melakukan percakapan telepon dengan juru bicara tersebut.
       
"Baru saja ada gempa susulan berturut-turut namun kantor kami aman," katanya.
        
Sejumlah gempa susulan masih terjadi dan yang terbesar berkekuatan magnitudo 5,1.
        
Sichuan adalah salah satu dari empat provinsi penghasil gas alam di China dan menghasilkan sekitar 14 persen gas alam secara nasional. (*)

Penerjemah: M. Dian A

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013